Ribuan Burung Bangau Mati akibat Flu Burung, 500 Ribu Ayam Dibunuh agar Wabah tak Meluas
Kompas dunia | 29 Desember 2021, 02:05 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV – Wabah flu burung di utara Israel telah menewaskan sedikitnya 5.200 burung bangau yang tengah bermigrasi. Para petani terpaksa membunuh ribuan ayam mereka untuk mencegah wabah meluas.
Otoritas setempat menyebut insiden ini sebagai bencana satwa paling mematikan dalam sejarah Israel. Situasinya pun belum terkendali.
“Banyak burung-burung itu yang mati di tengah air laut, jadi sulit untuk mengangkat bangkai mereka,” kata Uri Naveh, seorang peneliti senior Otoritas Taman dan Alam Israel, Senin (27/12/2021), seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (28/12).
Baca Juga: Pesan Semangat Dari Burung Bangau Raksasa Di Korea Selatan
Menteri Perlindungan Lingkungan Israel Tamar Zandberg menyebut krisis itu sebagai ‘kerusakan paling serius terhadap satwa dalam sejarah Israel’.
“Tingkat kerusakannya masih belum diketahui,” cuitnya di Twitter.
Yaron Michaeli, juru bicara taman Danau Hula yang menjadi pusat populasi burung bangau, mengatakan, para pekerja terus berupaya memindahkan bangkai-bangkai burung bangau itu secepat mungkin. Lantaran, bangkai-bangkai itu dikhawatirkan akan menulari jenis satwa yang lain.
Kementerian Pertanian Israel menyebut, sekitar setengah juta ayam di area tersebut juga terpaksa dibunuh untuk mencegah wabah meluas.
Baca Juga: Flu Burung Mulai Menyebar ke Eropa dan Asia
Setiap tahun, sekitar 500.000 burung bangau terbang melintasi Israel dalam perjalanan migrasi ke Afrika. Sejumlah kecil burung-burung itu kemudian tinggal.
Tahun ini, kata Michaeli, diperkirakan sekitar 30.000 burung bangau tinggal di Israel selama musim dingin.
Menurut Michaeli, burung-burung bangau itu diyakini tertular oleh burung-burung yang lebih kecil yang berkontak dengan pertanian yang dilanda wabah flu burung.
Sekitar 10 hari lalu, burung-burung itu pertama kali ditemukan dalam keadaan sakit. Namun, selama beberapa hari belakangan, tingkat kematian burung-burung bangau itu tampak stabil.
“Ini pertanda bagus,” ujar Michaeli.
“Kemungkinan mereka mulai sembuh. Mudah-mudahan saja.”
Kantor Perdana Menteri Naftali Bennett menyatakan, Kementerian Pertanian, Lingkungan dan Kesehatan terus memantau situasi itu. Masih belum dilaporkan adanya penularan di antara manusia.
Baca Juga: Rusia Lapor Ke WHO Atas Penularan Virus Flu Burung H5N8 Unggas Kepada Manusia, Ini Tindak Lanjut WHO
Penulis : Vyara Lestari Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press