Kreatif, Dua Perusahaan Taiwan Olah Limbah Masker Jadi Charger Ponsel!
Kompas dunia | 28 Desember 2021, 01:05 WIBTAIPEI, KOMPAS.TV - Dua perusahaan Taiwan bekerja sama untuk mengubah limbah masker menjadi charger telepon selular (ponsel).
Fubon Financial Holding Co menggandeng Miniwiz untuk membuat charger ponsel dari limbah masker guna mewujudkan ekonomi melingkar (circular economy).
Miniwiz sendiri merupakan perusahaan ramah lingkungan yang menggunakan kembali barang atau bahan yang tidak terpakai (upcycle) menjadi barang bangunan dan produk jadi.
Kali ini, Miniwiz membuat charger ponsel dari limbah masker.
Kepala Fubon Finansial Holding Daniel Tsai mengatakan, limbah medis telah menjadi masalah yang besar di seluruh dunia, terutama masker bedah dan masker wajah.
Dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan Miniwiz, kedua perusahaan mendirikan gerai-gerai daur ulang di gedung-gendung kantor Fubon untuk mengumpulkan masker-masker bekas.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan 14 Spesies Celurut Baru di Sulawesi
Masker-masker itu lalu diolah menjadi charger ponsel warna-warni yang dijadikan hadiah untuk para karyawan di hari ulang tahun Fubon yang ke-60.
"Setiap tiga menit, kami dapat membuat sebuah charger dari masker wajah yang dapat mengurangi sampah," ungkap Arthur Huang, pendiri Miniwiz, seperti dilansir Taiwan News.
"Mengubah limbah setempat menjadi produk bernilai adalah tujuan utamanya," imbuhnya.
Miniwiz telah memperoleh pengakuan internasional untuk produk-produk daur ulang dan upcycle-nya.
Huang juga muncul dalam film dokumenter "Going Circular."
Karena pandemi, proses pembuatan kini menjadi lebih otomatis dengan menggunakan sistem daur ulang berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama "ROBIN" dan sebuah "TRASHPRESSO mini".
Baca Juga: Rekor Selama Pandemi, Spider-Man Cuan Lebih Dari US$ 1 Miliar
Huang merujuk film animasi Disney, "WALL-E".
"Citra tentang sebuah robot bermata besar yang mengumpulkan sampah dan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat merupakan suatu yang besar bagi setiap insinyur," ujarnya.
Dia menambahkan, jika orang-orang terus melakukan konsumsi sumber daya alam secara berlebihan dan menghasilkan terlalu banyak limbah, suatu distopia tidak akan terlalu jauh dari saat ini.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Taiwan News