> >

Fatal! Laboratorium di Australia Salah Berikan Hasil Negatif Covid-19 ke 400 Orang, Ternyata Positif

Kompas dunia | 27 Desember 2021, 06:08 WIB
Ilustrasi virus corona, penyebab Covid-19. (Sumber: Shutterstock)

SYDNEY, KOMPAS.TV - Sebuah laboratorium di Australia melakukan kesalahan dengan memberikan hasil negatif Covid-19, ternyata sebenarnya positif.

Insiden itu terjadi pada Sabtu (25/12/2021), pada saat Hari Natal.

Laboratorium yang bertanggung jawab berada di Rumah Sakit St. Vincent di Sydnet.

Mereka mengirimkan pesan yang salah pada Hari Natal malam, mengatakan kepada orang-orang tersebut bahwa mereka tak memiliki virus corona.

Baca Juga: Waduh, Ahli Peringatkan Manusia akan Saling Makan jika Tinggal di Luar Angkasa, Kenapa?

Seperti dikutip dari Sky News, hasilnya akhirnya diperbaiki pagi keesokan harinya, di mana laboratorium mengungkapkan hal itu karena kesalahan manusia.

Direktur Medis Laboratorium mengungkapkan tim tanggap darurat telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kesalahan.

Hal itu diyakini sebagian disebabkan oleh peningkatan tekanan saat memproses volume tes yang tinggi.

Kesalahan tersebut terjadi ketika kasus virus corona menecapai tingkat rekor di Australia.

Hampir 10.000 kasus Covid-19 tercatat di seluruh negeri pada Hari Natal, sebagian besar berada di New South Wales, tempat laboratorium di St. Vincent.

Diyakini banyak dari kasus ini kemungkinan merupakan varian Omicron, meski kurangnya sekuensing genom di New South Wales membuat para pejabat tak dapat memastikannya.

Baca Juga: Perangi Omicron, Ilmuwan Thailand Kembangkan Vaksin Berbasis Daun Tembakau

Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard mengindikasikan bahwa menghindari infeksi saat penyebaran Omicron akan sangat sulit.

“Kami sudah memperkirakan bahwa semua orang di New South Wales pada satu titik akan terkena Omicron,” ujarnya.

“Jika kita terkena Omicron, cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan melakukan vaksinasi penuh, termasuk dengan booster,” kata Hazzard.

Meski angka positif Covid-19 mencapai rekor, tetapi wabah di Australia saat ini kurang lebih dari seperempat dibandingkan di Inggris.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sky News


TERBARU