Teleskop Antariksa James Webb Sukses Diluncurkan, Ditugaskan Mencari Tanda-Tanda Kehidupan
Kompas dunia | 26 Desember 2021, 20:35 WIBKOUROU, KOMPAS.TV - Roket yang membawa Teleskop Antariksa James Webb milik NASA diluncurkan dari Guyana Prancis, Sabtu (25/12/2021).
Teleskop antariksa terbesar dan paling kuat di dunia itu ditugaskan untuk melihat cahaya dari bintang-bintang dan galaksi-galaksi pertama serta mencari tanda-tanda kehidupan di alam semesta.
Teleskop observasi berbiaya 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) itu dikirim ke tujuannya yang berjarak 1,6 juta kilometer atau lebih dari empat kali jarak Bumi ke Bulan.
Webb membutuhkan waktu sebulan untuk tiba di tujuannya, dan lima bulan lainnya sebelum mata inframerahnya siap memindai alam semesta.
Sebelum bisa berfungsi, cermin besar dan perisai matahari teleskop Webb harus terkembang.
Cermin dan perisai tersebut dilipat dengan gaya origami agar bisa muat ke dalam hidung roket yang berbentuk kerucut.
Jika tidak terkembang, teleskop tersebut tidak akan mampu mempelajari apa yang terjadi 13,7 miliar tahun lalu seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Mengejutkan, NASA Mempekerjakan Pendeta untuk Mempersiapkan Manusia Kontak dengan Alien
Administrator NASA Bill Nelson menyebut Webb sebagai mesin waktu yang akan memberikan "pemahaman lebih baik tentang alam semesta kita dan tempat kita di dalamnya: siapa kita, apa kita, pencarian yang abadi."
"Kita akan menemukan hal-hal yang luar biasa yang tidak pernah kita bayangkan," ujar Nelson seusai peluncuran roket, berbicara dari Pusat Antariksa Kennedy di Florida, AS.
Namun, ia mengingatkan, "Masih ada hal-hal yang tak terhitung jumlahnya yang harus berjalan dan mereka harus berjalan sempurna... kita tahu, untuk memperoleh hadiah besar, ada risiko yang besar."
Teleskop Webb, diambil dari nama Administrator NASA era 1960-an, James Webb, ditujukan untuk menjadi penerus Teleskop Antariksa Hubble yang sudah uzur.
Baca Juga: Ilmuwan NASA Ungkap Suara Misterius dari Bulan Planet Jupiter, Diduga karena Hal Ini
Webb yang memiliki berat 7 ton merupakan hasil kerja sama NASA dengan badan-badan antariksa Eropa dan Kanada. Ribuan orang dari 29 negara terlibat dalam pembangunan Webb sejak tahun 1990-an.
Webb diangkut dengan roket Ariane buatan Eropa yang diluncurkan dari Guyana Prancis di pesisir timur laut Amerika Selatan.
Sorakan dan tepuk tangan terdengar di dalam dan luar ruang Kendali Peluncuran menyusul suksesnya peluncuran roket.
Para ilmuan saling berpelukan dan berteriak, "Ayo Webb!"
"Kami telah mengantarkan sebuah hadiah Natal untuk kemanusiaan hari ini," ujar Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa Josef Aschbacher.
Agar teleskop Webb dapat bekerja, ratusan mekanisme pelepasan harus berjalan dengan sukses.
Rentetan aksi yang kompleks itu belum pernah dilakukan sebelumnya.
"Kami belum pernah melakukan ini sebelumnya," kata Greg Robinson, direktur program NASA.
Baca Juga: Ini Alasan Nama James Webb pada Teleskop Ruang Angkasa NASA Jadi Kontroversi hingga Minta Diganti
"Sekarang adalah tugas kami dari sini dan terus maju," ungkap Massimo Stiavelli, ahli astronomi yang memimpin kantor misi Webb di Institut Ilmu Teleskop Antariksa, Baltimore, AS.
Institut tersebut bekerja sebagai pusat pengendali Hubble, kini Webb.
Teleskop Antariksa Hubble, menurut Stiavelli dan pensiunan astronot-ahli astronomi Steven Hawley, akan sulit disamai, meskipun Webb seratus kali lebih kuat.
"Hubble seperti suatu kisah yang sempurna. Dimulai dengan buruk, lalu kavaleri memperbaikinya, lalu menjadi sukses besar," kata Stiavelli.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Gading-Persada
Sumber : The Associated Press