> >

Erupsi Gunung La Palma Resmi Selesai setelah 3 Bulan

Kompas dunia | 26 Desember 2021, 13:09 WIB
Ilustrasi. Material vulkanis hasil erupsi Gunung Cumbre Vieja menimbun rumah di La Palma, Kepulauan Canaria, Spanyol. Erupsi Cumbre Vieja resmi dinyatakan selesai setelah tiga bulan pada Sabtu (25/12/2021). (Sumber: Emilio Morenatti/Associated Press)

LA PALMA, KOMPAS.TV - Erupsi gunung api Cumbre Vieja di La Palma, Kepulauan Canaria, Spanyol dinyatakan resmi selesai pada Sabtu (25/12/2021). Status itu ditetapkan ilmuwan usai pengamatan berhari-hari.

Gunung Cumbre Vieja meletus sejak 19 September 2021 lalu. Kendati tidak sampai menimbulkan korban manusia, erupsi menghancurkan lebih dari 3.000 bangunan dan merusak lahan perkebunan.

Julio Perez, Direktur Komite Darurat Gunung Api Canaria (Pevolca) mengestimasikan, erupsi Cumbre Vieja menimbulkan kerugian lebih dari 900 juta euro.

Setelah memuntahkan material selama 85 hari dan delapan jam, Gunung Cumbre Vieja diam sejak 14 Desember. Ilmuwan pun perlu 10 hari untuk memastikan status erupsi.

Baca Juga: Material Erupsi Gunung Api Cumbre Vieja di La Palma Spanyol Tutupi 997 Hektare Lahan dan Permukiman

Menurut Perez, terdapat tiga variabel kunci untuk menentukan status erupsi, yakni gas, lava, dan tremor.

“Apa yang ingin saya katakan hanya bisa diungkapkan empat kata: erupsi ini telah berakhir,” kata Perez dikutip Associated Press.

“Tidak ada lagi lava, tidak ada lagi piroklastik atau emisi gas yang signifikan. Juga tak ada tremor atau gempa signifikan maupun deformasi permukaan yang signifikan,” imbuhnya.

Letusan pada 2021 menjadi erupsi terpanjang Gunung Cumbre Vieja yang pernah tercatat.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pun menyebut selesainya erupsi sebagai “hadiah Natal terbaik”.

Meskipun demikian, situasi darurat di La Palma belum sepenuhnya berakhir. Pasalnya, erupsi meninggalkan kerusakan luas yang perlu dibereskan.

Baca Juga: Erupsi Cumbre Vieja di La Palma Tiba-Tiba Berhenti, Ilmuwan Waspada


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU