Kasus Lokal Covid-19 Varian Omicron Singapura Langsung Melonjak Usai Ubah Praktik Pengujian Covid-19
Kompas dunia | 25 Desember 2021, 07:40 WIBSINGAPURA, KOMPAS.TV - Singapura memastikan adanya 82 kasus baru varian Omicron Covid-19 pada hari Jumat (24/12/2021), yang terdiri dari 17 kasus lokal dan 65 kasus impor. Kasus ini diketahui usai Singapura mengubah cara pengujian Covid-19 mereka.
Ini adalah jumlah kasus Omicron terbesar yang dilaporkan dalam satu hari sejak varian tersebut pertama kali terdeteksi di Singapura pada awal Desember.
Hingga Senin (20/12/2021) lalu, negara itu hanya mencatat 65 kasus impor Omicron dan enam di masyarakat.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan sejumlah besar kasus Omicron yang dilaporkan adalah "peningkatan substansial satu kali" akibat mereka mengubah praktik pengujiannya.
Dalam pembaruan yang diterbitkan di situs webnya pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, "Mulai hari ini, kasus Covid-19 yang dites positif untuk kegagalan target gen-S (SGTF) akan dikategorikan sebagai kasus Omicron, tanpa tambahan sekuensing seluruh genom (WGS)."
"Berdasarkan pengalaman lokal kami, jika seseorang dites positif untuk SGTF, kemungkinan besar itu adalah varian Omicron," tulis rilis Kementerian Kesehatan, seperti dilansir Straits Times, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga: Kasus Omicron Tinggi, Singapura Hentikan Penjualan Tiket Pesawat sampai 22 Januari 2022
Kemkes Singapura menambahkan, praktik ini selaras dengan praktik di negara lain, dan tidak mengubah tindakan kesehatan masyarakat Singapura yang sudah ada yang dipicu berdasarkan pendeteksian SGTF.
"Karena perubahan ini, jumlah kasus Omicron akan mengalami peningkatan substansial satu kali dari pembaruan terakhir, karena sampel WGS yang tertunda telah dimasukkan dalam penghitungan hari ini," katanya.
Secara keseluruhan, ada 265 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan hari Jumat (24/12/2021), 79 di antaranya kasus impor, atau dideteksi dari kedatangan luar negeri.
Tidak ada kematian yang dilaporkan dari varian Omicron untuk pertama kalinya sejak 19 September.
Korban tewas Singapura hingga saat ini tercatat mencapai 820.
Kasus baru tersebut termasuk 186 kasus yang ditularkan secara lokal, terdiri dari 177 dari masyarakat dan sembilan dari asrama pekerja migran.
Tingkat pertumbuhan infeksi mingguan berada di 0,52, turun dari 0,57 pada hari Kamis. Ini mengacu pada rasio kasus komunitas selama seminggu terakhir selama seminggu sebelumnya.
Tingkat pertumbuhan telah di bawah satu sejak 13 November.
Kementerian Kesehatan menambahkan, tingkat pemanfaatan unit perawatan intensif mencapai 51,7 persen, naik dari 50 persen sehari sebelumnya.
Ada 413 pasien di rumah sakit, dengan 45 membutuhkan tambahan oksigen. Pada hari Jumat, jumlah total kasus Singapura mencapai 277.307.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times