Ilmuwan NASA Ungkap Suara Misterius dari Bulan Planet Jupiter, Diduga karena Hal Ini
Kompas dunia | 22 Desember 2021, 02:05 WIBHOUSTON, KOMPAS.TV – Para ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini mengungkap rekaman suara yang tertangkap dari Ganymede, bulan Planet Jupiter.
Pada Juni lalu, pesawat luar angkasa Juno milik NASA terbang mendekati Ganymede.
Saat mengorbit di sekitar Jupiter yang ke-38 kali, Juno melayang di sekitar Ganymede. Dengan perangkat gelombang Waves, Juno merekam gelombang radio listrik dan magnetis di lapisan magnetosfer Ganymede.
Ilmuwan NASA kemudian menggeser frekuensi rekaman tersebut untuk menghasilkan trek suara berdurasi sekitar 50 detik yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Rekaman suara dari sekitar Ganymede itu disebut-sebut mirip suara lonceng dan peluit bernada tinggi, seperti yang ada dalam film Star Wars.
Baca Juga: Jupiter dan Saturnus Konjungsi Akbar Hari Senin, Paling Intim Setelah Berabad-Abad
“Jika Anda mendengarkan dengan seksama, Anda dapat mendengar perubahan mendadak ke frekuensi yang lebih tinggi di sekitar titik tegah rekaman, yang menunjukkan masuknya wilayah yang berbeda di magnetosfer Ganymede,” ujar Penyelidik Utama Juno Scott Bolton dari Institut Penelitian Southwest di San Antonio dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari laman Popular Science.
Meski analisis rekaman gelombang Ganymede masih terus berlangsung, namun dugaan tentang asal suara tersebut mencuat.
“Mungkin saja itu karena berpindah dari sisi malam ke siang hari Ganymede,” tutur William Kurth, rekan Bolton.
Ganymede merupakan bulan terbesar dalam sistem tata surya kita. Diameter ukurannya mencapai 41 persen diameter Bumi. Ganymede juga merupakan satu-satunya bulan yang memiliki medan magnet sendiri.
Baca Juga: Asteroid Berbentuk Tulang Anjing Diberi Nama Kleopatra, Bebatuan Paling Tak Biasa di Tata Surya
Juno sendiri merupakan misi NASA untuk memahami gas raksasa yang membentuk Jupiter dan peran mereka dalam pembentukan sistem tata surya.
Diluncurkan pada 2011, Juno mulai mengorbit Jupiter pada 2016, dan menjadi pesawat luar angkasa pertama yang menembus gas tebal yang melingkupi planet raksasa Jupiter.
Menggunakan magnetometer yang terpasang di Juno, tim NASA juga berhasil membuat peta rinci tentang medan magnet Jupiter.
Selain itu, Juno juga mengungkap citra terbaru Jupiter dengan pusaran badainya, yang mirip dengan pusaran badai di Bumi.
Para ahli astronomi meyakini bahwa pusaran badai ini tercipta secara spontan. Namun, diketahui kapan, atau akankah, pusaran badai ini mereda.
“Kami berupaya memahami cerita tentang dari mana asal kita, juga bagaimana kita sampai di sini,” ujar Bolton pada The Post.
“Dan Jupiter adalah bagian besar dari cerita itu.”
Baca Juga: Setelah Mars, NASA akan Kirim 2 Pesawat Untuk Pelajari Venus
Penulis : Vyara Lestari Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Popular Science