Jepang Dilaporkan Eksekusi Mati Tiga Narapidana, Pertama di Era PM Fumio Kishida
Kompas dunia | 21 Desember 2021, 13:25 WIBBaca Juga: Kim Jong-Un Lakukan Eksekusi Mati Depan Publik di Tempat Terpencil, Ini Tujuannya
Pasangan ini menuntut pemerintah atas sistem tersebut, dan juga mencari kompensasi sebesar 22 juta yen untuk kesusahan yang disebabkan oleh hidup dengan ketidakpastian tentang tanggal eksekusi mereka.
Dokumen dan arsip berita menunjukkan Jepang biasanya memberi lebih banyak pemberitahuan kepada terpidana mati, tetapi berhenti sekitar tahun 1975.
Pada bulan Desember 2020, pengadilan tinggi Jepang membatalkan putusan yang memblokir pengadilan ulang seorang pria yang digambarkan sebagai terpidana mati terlama di dunia, meningkatkan harapan baru bagi pria yang sekarang berusia 85 tahun itu.
Iwao Hakamada hidup di bawah hukuman mati selama lebih dari setengah abad setelah dihukum karena merampok dan membunuh bosnya, istri bosnya, dan dua anak remaja mereka.
Tetapi dia dan para pendukungnya mengatakan dia mengakui kejahatan itu hanya setelah interogasi polisi yang diduga brutal termasuk pemukulan, dan bahwa bukti kasus itu sengaja ditempatkan untuk memberatkan dirinya.
Juga Desember lalu, seorang pria yang dijuluki "pembunuh Twitter" dijatuhi hukuman mati karena membunuh dan mencabik-cabik sembilan orang yang dia temui di platform media sosial.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/France24