Cetak Rekor, 700.000 Pengunjung Hadir di Festival Musik MDLBeast Soundstorm di Riyadh, Arab Saudi,
Kompas dunia | 20 Desember 2021, 22:01 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Pemerintah Arab Saudi hari Senin, (20/12/2021) mengumumkan festival musik MDLBeast Soundstorm tahun 2021 ini mencetak rekor pengunjung lebih dari 700.000 orang.
Acara musik spektakuler itu digelar empat hari dan dihadiri berbagai DJ Dance Music ternama dunia seperti David Guetta, Steve Aoki, dan DJ asal jazirah Arab, seperti dilansir France24, Senin (20/12/2021).
Pemerintah kerajaan Arab Saudi menggelar festival musik dance anak muda itu sebagai bagian dari upaya mengubah citra konservatif kolot mereka selama ini, dan upaya diversifikasi ekonomi, hanya beberapa tahun setelah kerajaan itu mencabut larangan atas musik dan tarian.
Entertainer dan musisi internasional, termasuk superstar DJ Prancis David Guetta, tampil di acara tersebut meskipun ada seruan boikot atas catatan hak asasi manusia Arab Saudi.
Selama empat hari, 732.000 orang berbondong-bondong ke acara yang digadang sebagai "salah satu festival musik terbesar di dunia," kata Turki al-Sheikh, kepala Otoritas Hiburan Umum Saudi.
Sebanyak 200.000 orang dilaporkan menghadiri festival ini pada hari kedua. Pada hari pertama, pengunjung Festival MDLBeast disebut mencapai 180.000 orang.
Festival bertajuk MDLBeast Soundstorm 2021 ini digelar selama empat hari sejak Kamis (16/12/2021) dan ditutup hari Minggu (19/12/2021). Berbagai musisi internasional diundang ke Riyadh.
MDLBeast 2021 dimeriahkan oleh bintang tamu seperti David Guetta, Steve Aoki, DJ Snake, dan Zedd. Berbagai musisi dan DJ setempat seperti DJ Cosmicatx turut unjuk gigi di festival ini.
Baca Juga: Festival Musik Terbesar Arab Saudi Dihadiri 579.000 Orang
Festival MDLBeast pertama digelar pada 2019 yang dilaporkan dihadiri sekitar 200 ribu pengunjung.
Festival musik megah merupakan bagian program pemerintah Arab Saudi menerapkan Saudi Vision 2030, program Riyadh mendiversifikasi ekonomi untuk terlepas dari ketergantungan atas minyak bumi.
Berbagai sektor masuk dalam rencana Saudi Vision, termasuk hiburan dan pariwisata.
Festival ini sejak diluncurkan pada tahun 2019 dan langsung dibanjiri penonton warga Arab Saudi, kebanyakan dari mereka pria dan wanita muda, yang dapat dengan bebas berbaur dan menari berdansa-dansi mengikuti musik barat dan musik modern jazirah Arab.
"Kami belum pernah lihat yang seperti ini di Riyadh; keramaian, musik, ruang VIP, pakaian yang tidak biasa untuk kerajaan," seorang wanita Saudi di festival tersebut, seperti dilansir Straits Times.
Kebangkitan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman tahun 2017 mengantarkan sederet reformasi bagi kerajaan tersebut.
Pergeseran sosial di negara Teluk yang konservatif itu termasuk pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan dan mengizinkan konser yang dihadiri laki-laki dan perempuan, termasuk pada acara-acara publik lainnya.
Kritikus dan kelompok hak asasi mengatakan kerajaan menggunakan acara olahraga dan hiburan berskala besar untuk menutupi catatan hak asasi manusia yang buruk, termasuk pembunuhan 2018 jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Baca Juga: Pemimpin Arab Saudi Raja Salman Menghilang 20 Bulan, Ada Apa?
Bulan lalu, bintang pop Kanada Justin Bieber dihantam kritik karena tampil selama Grand Prix Formula 1 Arab Saudi, di mana Human Rights Watch (HRW) mengatakan, kerajaan menggunakan acara olahraga untuk "mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia yang meluas".
HRW merilis pernyataan lain menjelang festival tahun ini dengan mengatakan, "Penampil dan promotor harus menggunakan mikrofon, panggung, dan waktu layar mereka untuk berbicara tentang pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi atau menolak untuk berpartisipasi dalam skema pencucian reputasi Saudi lainnya."
Bagi wanita muda Saudi, yang berbicara dengan syarat anonim, acara semacam itu tetap bermanfaat untuk menawarkan jalan keluar bagi generasi muda.
"Kami haus akan musik, hiburan, film, tawa, dan jalan-jalan. Kami seperti menemukan kembali negara kami dan itu membuat kami sangat bahagia," katanya.
Arab Saudi berusaha mendiversifikasi ekonominya dari minyak, dengan melakukan investasi besar-besaran beberapa tahun terakhir di sektor pariwisata, hiburan dan olahraga.
Sementara perubahan sosial yang luas telah dianut oleh banyak orang, beberapa tetap mengkhawatirkan.
"Bagaimana mungkin adegan-adegan ini berada di negara dengan dua situs (Islam) paling suci," tweet satu orang, di samping video pria dan wanita menari bersama.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24/Straits Times