Menlu Retno: Indonesia Ingin Taliban Tepati Janjinya setelah Kembali Berkuasa di Afghanistan
Kompas dunia | 20 Desember 2021, 07:23 WIBISLAMABAD, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, Indonesia ingin agar Taliban menepati janjinya setelah kelompok itu kembali menguasai Afghanistan.
Hal itu diungkapkannya saat melakukan pertemuan dengan perwakilan Taliban, Amir Khan Muttaqi, di Islamabad, Pakistan, Sabtu (18/12/2021).
Pertemuan itu dilakukan di sela-sela konferensi tingkat menteri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Taliban sempat mengungkapkan beberapa janji saat melakukan konferensi pers perdana pada 16 Agustus lalu, setelah menguasai Kabul.
Baca Juga: Ahli Kesehatan AS Sebut Omicron akan Menyebar dengan Cepat saat Natal
Antara lain membentuk pemerintahan inklusif, menghormati hak perempuan dan anak perempuan, dan tak menjadikan Afghanistan sebagai markas teroris.
Indonesia, kata Menlu Retno, ingin agar janji-janji tersebut bisa dipenuhi oleh Taliban.
“Indonesia harapkan agar janji Taliban yang disampaikan pada 16 Agustus dapat dilakukan, dan dapat mengalami kemajuan yang signifikan,” katanya dalam keterangan pers, Minggu (19/12/2021), dikutip dari Kompas.com.
Terkait masalah Afghanistan, Menlu Retno mengungkapkan, pertemuan OKI kali ini merupakan momentum yang baik untuk menangani tiga isu sebagai satu kesatuan.
Yang pertama, menurutnya, OKI dapat memobilisasi dukungan dan sumber daya untuk menangani krisis kemanusiaan di Afghanistan.
“Dalam kaitan ini, saya telah sampaikan bahwa Indonesia sudah siap untuk berkontribusi,” ujarnya.
Ia menegaskan, Indonesia saat ini sedang menyiapkan bantuan makanan, dan berkoordinasi dengan badan PBB yang berada di lapangan.
Yang kedua, sambungnya, sangat penting dibuat satu peta jalan (roadmap) mengenai upaya pemenuhan komitmen-komitmen yang disampaikan Taliban pada 16 Agustus lalu.
Baca Juga: Pengakuan Mantan Presiden Afghanistan, Taliban ke Kabul Bukan untuk Menguasai Tapi Diundang Olehnya
“Saya tekankan bahwa semua inisiatif OKI akan sulit diimplementasikan tanpa adanya kemajuan yang signifikan dari Taliban untuk memenuhi janji-janjinya,” lanjut Retno.
Ia menegaskan, pendekatan “Help Us to Help You” dengan Taliban harus dilakukan.
Sedangkan yang ketiga, OKI dapat berperan sebagai jembatan bagi negara donor.
“Saya tekankan kembali, bahwa tiga hal ini sangat penting artinya bagi terciptanya Afghanistan yang damai, stabil dan sejahtera,” tuturnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com/Kemlu.go.id