Gara-Gara Omicron, Belanda Terapkan Lockdown Hingga Tahun Depan
Kompas dunia | 19 Desember 2021, 16:56 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Mulai hari ini, Minggu (19/12/2021), Belanda menerapkan lockdown untuk menekan penularan virus Covid-19 varian Omicron.
Seluruh toko, bar, dan restoran non-esensial diwajibkan tutup hingga 14 Januari 2022 termasuk saat periode libur Natal dan tahun baru. Sementara sekolah dan universitas akan tutup hingga 9 Januari 2022.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan, warga hanya diperbolehkan menerima dua pengunjung dalam perayaan hari raya yang bersifat privat.
Khusus untuk perayaan Natal dan Tahun Baru, warga diperbolehkan menerima hingga empat pengunjung.
“Belanda akan berada di bawah lockdown lagi mulai besok (Minggu),” ujar Rutte, Sabtu (18/12/2021) seperti dilansir The Associated Press.
Dia menambahkan, langkah yang diambil pemerintahannya tersebut “tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang diakibatkan varian Omicron.”
Baca Juga: Penyebaran Omicron Kian Masif, London Umumkan sebagai Insiden Besar
“Saya bisa mendengar seluruh Belanda menghela napas,” kata Rutte.
“Semua ini, tepat satu minggu sebelum Natal. Satu lagi Natal yang sama sekali berbeda dengan apa yang kita inginkan.”
“Berita sangat buruk lagi untuk seluruh bisnis dan institusi hiburan yang bergantung pada hari libur.”
Belanda bukan satu-satunya negara di Eropa yang mengambil langkah-langkah pencegahan penularan Omicron lebih luas.
Otoritas-otoritas di Prancis, Siprus, dan Austria telah memperketat pembatasan perjalanan.
Pesta kembang api untuk merayakan tahun baru di Paris juga dibatalkan.
Denmark menutup teater, gedung konser, taman ria, dan museum.
Baca Juga: Omicron Disebut akan Jadi Varian Dominan di Eropa per Januari 2022
Sementara Irlandia menerapkan jam malam di mana pub dan bar wajib tutup pada pukul 20.00. Pembatasan jumlah pengunjung di acara-acara dalam dan luar ruangan juga diberlakukan.
“Kita semua lelah dengan Covid dan pembatasan-pembatasan yang diwajibkan. Lika-liku, kekecewaan dan rasa frustrasi berdampak pada semua orang. Tapi ini realita yang kita hadapi,” tutur Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin.
Wali Kota London Sadiq Khan menetapkan "insiden besar" pada Sabtu. Langkah ini memungkinkan dilakukannya koordinasi lebih erat dengan layanan-layanan darurat di London menyusul meningkatnya kasus Covid-19.
Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu, mengatakan, varian Omicron telah ditemukan di 89 negara. Sementara kasus Omicron berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari.
Baca Juga: Giliran Uni Eropa Katakan Infeksi Varian Omicron Gejalanya Sebagian Besar Ringan Saja
Penulis : Edy A. Putra Editor : Purwanto
Sumber : The Associated Press