Penyebaran Omicron Kian Masif, London Umumkan sebagai Insiden Besar
Kompas dunia | 19 Desember 2021, 10:22 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Wali Kota London Sadiq Khan mengumumkan, penyebaran Omicron yang kian masif di Ibu Kota Inggris itu sebagai Insiden Besar, Sabtu (18/12/2021).
Sadiq Khan mengungkapkan Omicron merupakan varian dominan Covid-19 di London.
Omicron pun memiliki dampak besar atas ketidakhadiran staf pada layanan darurat di seluruh kota.
Khan mengatakan London menjadi wilayah Inggris dengan jumlah terbesar kasus Covid-19.
Baca Juga: Enam Negara Bagian Malaysia Diterjang Banjir Bandang, Ribuan Orang Dievakuasi
Pada data terakhir pemerintahan menunjukkan ada 1.534 pasien Covid-19 di Rumah Sakit London, meningkat 28,6 persen pada pekan lalu.
Khan pun menegaskan pada 24 jam terakhir, London telah melihat jumlah kasus baru terbesar sejak pandemi Covid-19 dimulai, yaitu lebih dari 26.000 kasus.
“Penerimaan di rumah sakit naik, tetapi ketidakhadiran staf juga naik secara besar-besaran,” ujarnya dilansir dari BBC.
“Jadi setelah berkonsultasi dengan partner kami, saya memutuskan untuk mengumumkan Insiden Besar pada hari ini,” tambahnya.
Insiden Besar adalah keadaan darurat yang memerlukan penerapan pengaturan khusus oleh satu atau semua layanan darurat, NHS, atau otoritas lokal.
Hal itu juga berarti layanan darurat dan rumah sakit tak bisa menggaransi respons atas level normal mereka.
Baca Juga: Inggris Ternyata Sulit Kirim Pasukan untuk Membela Ukraina Jika Diserang Rusia
“Berita yang sangat buruk adalah mereka yang berada di rumah sakit sebagian besar yang tidak divaksinasi. Itulah mengapa sangat penting mendapatkan vaksin dan suntikan booster,” katanya.
“Warga London akan memperhatikan selama beberapa hari ke depan, bahkan lebih banyak tempat di seluruh kota yang menawarkan vaksin dan booster,” tambah Khan.
Insiden besar sebelumnya diumumkan saat kebakaran Menara Grenfell pada Juni 2017, dan serangan teror di Jembatan Westminster dan Jembatan London.
Sadiq Khan sebelumnya juga mengumumkan Insiden Besar pada 8 Januari lalu, karena penyebaran Covid-19 yang cepat dan dampaknya terhadap layanan kesehatan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC