Penyakit Misterius Tewaskan 89 Orang di Sudan, WHO Kesulitan Capai Lokasi Akibat Banjir
Kompas dunia | 19 Desember 2021, 09:58 WIBMenurut County Director dari Concern di Sudan Selatan, Shumon Sengupta, situasi di daerah itu mengerikan.
Menurutnya, berdasarkan catatan lokal, tidak pernah ada banjir sebesar itu di wilayah tersebut sejak 1962.
"Besarnya banjir tahun ini sangat besar. Lebih dari 200.000 orang, lebih dari seperempat penduduk lokal di Unity State terpaksa meninggalkan rumah mereka sebagai akibat dari meningkatnya air banjir,” katanya melansir Newsweek pada Kamis (16/12/2021).
Baca Juga: Tentara Tembak Mati 15 Pengunjuk Rasa Penentang Kudeta Militer di Sudan
Lembaga seperti Concern Worldwide bekerja tanpa lelah untuk menanggapi meningkatnya krisis kemanusiaan, (dengan bantuan keuangan dari donor seperti BHA/USAID, ECHO, GAC, EFP dan UNICEF).
Namun, menurut Sengupta, kebutuhannya jauh melebihi skala respons kemanusiaan saat ini, baik di dalam maupun di luar kamp untuk pengungsi internal.
"Keluarga telah mengungsi dan berlindung di tempat yang lebih tinggi, di gedung-gedung publik atau dengan tetangga atau keluarga. Akses ke layanan dasar termasuk dukungan kesehatan dan nutrisi telah terganggu karena klinik rusak, terendam banjir, atau tidak dapat diakses."
Badan amal internasional, Medecins Sans Frontieres, mengkhawatirkan terjadinya malnutrisi akibat banjir yang menekan fasilitas kesehatan.
"Kami sangat prihatin soal malnutrisi, dengan tingkat malnutrisi akut yang parah dua kali lipat dari ambang batas WHO, dan jumlah anak yang dirawat di rumah sakit kami dengan malnutrisi parah berlipat ganda sejak awal banjir."
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas.com