Pakar AS Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Pfizer Ketimbang Johnson & Johnson, Ini Sebabnya
Kompas dunia | 17 Desember 2021, 09:25 WIBDari 57 kasus yang dikonfirmasi, 36 dirawat di unit perawatan intensif.
Usia kematian berkisar antara 28 hingga 62 tahun, dengan obesitas sebagai kondisi medis utama yang mendasarinya.
Semua kasus sejauh ini terjadi dalam rentang waktu satu bulan setelah disuntik, sebagian besar setelah sembilan hari.
“Saya tak merasa nyaman. Tak membuat ACIP mengeluarkan pernyataan yang jelas mencerminkan pengakuan bahwa ada kekhawatiran tentang efek samping yang jarang, namun seringkali fatal ini,” kata anggota ACIP, Dr Beth Bell.
Baca Juga: Ketahuan Bohong soal Hubungan Seks dengan Karyawan, CEO McDonalds Terpaksa Kembalikan Dana Rp1,5 T
Sejumlah panelis memperingatkan agar Johnson & Johnson tak dihapus sepenuhnya sebagai opsi.
Khususnya ketika pejabat kesehatan masyarakat AS mencoba memvaksinasi penduduk tersisa yang belum divaksinasi.
Penggunaan vaksin Johnson & Johnson sendiri untuk sementara ditangguhkan pada April karena masalah pembekuan darah.
CDC telah mencatat bahwa penggunaan vaksin mencegah terjadi ribuan pasien rawat inap terkait Covid-19, dibandingkan dengan sejumlah kecil orang yang memiliki efek samping.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC