Ketahuan Bohong soal Hubungan Seks dengan Karyawan, CEO McDonalds Terpaksa Kembalikan Dana Rp1,5 T
Kompas dunia | 17 Desember 2021, 01:05 WIBBaca Juga: Ikut Demam McDonald's BTS Meal, Erick Thohir: Alhamdulillah Dapat, Sampai Keringatan
Pada Agustus 2020, dewan McDonald’s menggugat Easterbrook. Dalam gugatannya, McDonald’s menuntut pengembalian saham hibah pada Easterbrook pada 2018 dan 2019. Lantaran, kesepakatan perpisahan Easterbrook menyebut bahwa ia harus menyerahkan saham dan kompensasi lainnya bila terlibat dalam ‘perilaku merugikan’.
Sejumlah pelecehan seksual juga terjadi di McDonald’s. Selama 5 tahun terakhir, sedikitnya 50 karyawan telah mengajukan tuntutan atas pelecehan fisik dan verbal. Dalam beberapa kasus, karyawan yang melapor justru menuai pembalasan dari perusahaan.
Pada Oktober 2019, sebulan sebelum Easterbrook dipecat, McDonald’s memperkenalkan program pelatihan cegah pelecehan bagi seluruh 850.000 karyawannya di Amerika Serikat. Namun, pewaralaba tak diwajibkan menyediakan program itu.
Baca Juga: McDonald’s Wajibkan Pelatihan Anti Pelecehan Bagi Karyawannya di Seluruh Dunia Mulai Tahun Depan
Pada musim panas tahun ini, McDonald’s mewajibkan karyawannya menjalani pelatihan melawan pelecehan, diskriminasi dan kekerasan di perusahaan itu mulai tahun depan. Pelatihan itu akan diwajibkan bagi 2 juta karyawan yang tersebar di 39.000 restoran McDonald’s di seluruh dunia.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press