Turki Enggan Lawan Rusia Seandainya Moskow Menyerang Ukraina
Kompas dunia | 11 Desember 2021, 12:37 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Turki enggan melawan Rusia seandainya penyerangan ke Ukraina jadi dilakukan.
Padahal Turki merupakan anggota NATO, yang saat ini mendukung Ukraina dalam konflik dengan Rusia.
Apalagi, Turki dan Ukraina memiliki hubungan pertahanan yang tengah berkembang, khususnya untuk pembelian drone 'Bayraktar' buatan Turki.
Langkah Turki tersebut diungkapkan oleh salah seorang pejabat senior negara tersebut.
Baca Juga: Pekerjaan Unik! Rela Dipukuli, Pria Ini Dibayar Jadi Sasaran Tinju demi Hilangkan Stres
Dikutip dari Bloomberg, pejabat tersebut mengungkapkan Turki tak melakukan langkah koordinasi mengenai Ukraina dengan Washington.
Mereka memilih beraksi secara mandiri demi keamanan dari kepentingan sendiri.
Pejabat tersebut menegaskan keengganan Turki melawan Rusia sesuai dengan manuever kebijakan luar negeri Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Ia menegaskan Erdogan ingin mempertahankan kepentingan Turki dari Suriah ke Libya dan Kaukasus, konflik di mana Moskow berada di sisi yang berlawanan.
Turki diketahui memiliki kekuatan militer terbesar kedua di NATO setelah Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: China Balas Gertakan AS, Reunifikasi Paksa dengan Taiwan Bisa Terjadi Lebih Cepat
Intelijen AS mengungkapkan kepada NATO bahwa Rusia berencana untuk menginvasi Ukraina.
Mereka melihat sekitar 175.000 pasukan Rusia akan dipusatkan di perbatasan Ukraina pada tahun depan.
Rusia pun membantah rencana akan berperang, tetapi mereka meminta AS dan negara Eropa harus menarik mundur dukungan dari Ukraina.
Rusia juga meminta agar garis merah de facto ditetapkan, termasuk melarang Ukraina bergabung dengan NATO.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Bloomberg