China Balas Gertakan AS, Reunifikasi Paksa dengan Taiwan Bisa Terjadi Lebih Cepat
Kompas dunia | 11 Desember 2021, 10:14 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China membalas gertakan Amerika Serikat (AS) dengan menegaskan reunifikasi paksa dengan Taiwan bisa terjadi lebih cepat.
Hal tersebut diungkapkan oleh media negara Global Times, yang membalas pernyataan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.
Sebelumnya, pada Selasa (7/12/2021), Sullivan mengatakan dari sudut pandang baik diplomasi maupun pencegahan, AS akan menanggapi semua aksi untuk memastikan reunifikasi China dengan Taiwan secara paksa tak terjadi.
Sullivan juga menegaskan, usaha AS selama delapan bulan terakhir di region Indo-Pasifik dilakukan untuk menghindari skenario di mana China memutuskan untuk menginvasi.
Baca Juga: Rusia Ancam AS jika Tolak Berikan Jaminan Tak akan Kerahkan Pasukan Bantu Ukraina
Membalas pernyataan Sullivan, Global Times mengungkapkan reunifikasi paksa akan terjadi jika Washington mendukung jalan otoritas Taiwan untuk memisahkan diri.
“Semakin AS dan Pemerintah Taiwan bekerja sama, semakin cepat reunifikasi secara paksa akan terjadi,” tulis mereka.
Menurut Global Times, cara agar pertikaian di Selat Taiwan tak terjadi, otoritas Taiwan harus mundur dengan langkah besar dan AS harus kembali ke jalan yang benar setelah tersesat.
Mereka menegaskan jika AS terus memanfaatkan Taiwan sebagai pion untuk mencemari China dan mengirimkan sinyal yang salah ke otoritas Taiwan, maka situasi akan terus memburuk.
“Menyelesaikan masalah Taiwan dengan paksa akan menjadi pilihan yang tak terelakkan dan satu-satunya bagi China daratan,” tambahnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Global Times