Nikaragua Putus Hubungan Diplomatik dengan Taiwan, Akui China sebagai Satu-Satunya
Kompas dunia | 10 Desember 2021, 07:52 WIBMANAGUA, KOMPAS.TV - Nikaragua pada Kamis (9/12/2021) kemarin resmi memutuskan hubungan diplomatik yang telah berlangsung lama dengan Taiwan.
Negara ini pun mengalihkan hubungan diplomatik ke Beijing sebagai pengakuan atas kebijakan Satu China Partai Komunis China, membuat kelompok sekutu internasional Taipei semakin berkurang.
"Pemerintah Republik Nikaragua hari ini memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan tidak lagi memiliki kontak atau hubungan resmi," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dalam bahasa Spanyol dan Inggris.
"Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh China dan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China," tambahnya.
Taiwan menanggapi dengan cepat, mengungkapkan "rasa sakit dan penyesalan" atas keputusan tersebut, dan mengatakan bahwa presiden Nikaragua, Daniel Ortega, mengabaikan persahabatan antara masyarakat Taiwan dan Nikaragua.
Putusnya hubungan dengan Taiwan merupakan pukulan bagi Amerika Serikat (AS).
Ini terjadi setelah berbulan-bulan memburuknya hubungan antara Ortega dan Washington, dan terjadi saat Departemen Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi terhadap Nestor Moncada Lau, penasihat keamanan nasional untuk Ortega, karena mengoperasikan skema penipuan impor dan bea cukai untuk memperkaya anggota pemerintahan Ortega.
Baca Juga: Nikaragua Resmikan Kementerian Urusan Mahluk Alien, Bulan, dan Benda Langit Lain. Sungguhan Resmi.
Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Bulan lalu Presiden AS Joe Biden menyerang Ortega, menyebut pemilihan presiden Nikaragua sebagai 'pantomim' karena mantan gerilyawan Marxis dan musuh Perang Dingin Amerika Serikat itu memenangkan pemilihan untuk masa jabatan keempat berturut-turut.
Langkah Nikaragua membuat Taiwan hanya memiliki 14 sekutu diplomatik formal, kebanyakan dari mereka di Amerika Latin dan Karibia, ditambah beberapa negara kecil.
Selain itu baru-baru ini juga muncul ancaman pemimpin Honduras yang akan datang untuk memutuskan hubungan dengan Taipei.
Namun, sejak pemilu Honduras bulan lalu, lingkaran Presiden Honduras Xiomara Castro mundur dari posisi untuk putuskan hubungan dengan Taipei.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times