China dan Rusia Tak Diundang KTT Demokrasi, Biden: Xi Jinping dan Putin Rusak Sistem Demokrasi
Kompas dunia | 10 Desember 2021, 00:06 WIB"Di sini, di Amerika Serikat, (kami) membutuhkan upaya terus-menerus untuk memperbarui demokrasi, (dan) memperkuat institusi demokrasi kami," kata Biden hari Kamis, (09/12/2021).
Keputusan Amerika Serikat tentang siapa yang diundang ke KTT menimbulkan kontroversi. Taiwan adalah salah satu demokrasi Asia yang lebih hidup, tetapi tidak secara resmi diakui sebagai negara berdaulat oleh Amerika Serikat dan sebagian besar negara lain. Sementara, China mengecam karena Taiwan diundang ke acara tersebut.
Di beberapa negara undangan lainnya, termasuk Brasil, Filipina, dan Polandia, baru-baru ini dianggap terjadi erosi institusi demokrasi.
China sangat agresif membuat acara KTT tandingan dimana pekan lalu menjadi tuan rumah Forum Internasional tentang Demokrasi yang menarik peserta dari 120 negara dan entitas lain, menurut media pemerintah China.
Dalam sebuah buku putih, Beijing menegaskan China adalah "demokrasi yang berhasil", terlepas dari aturan satu partainya yang, bagi banyak pengamat, akan mendiskualifikasi China dari kategori negara demokrasi.
Menjelang KTT, pemerintahan Biden hari Senin mengumumkan langkah-langkah baru untuk memerangi korupsi global.
Departemen Keuangan Amerika Serikat akan mulai mengembangkan aturan untuk memperluas persyaratan pelaporan untuk pembelian real estat secara tunai, sementara Departemen Pertahanan dan lembaga lainnya akan mulai lebih mempertimbangkan risiko korupsi saat mereka mendistribusikan bantuan keamanan dan bantuan kemanusiaan.
"Kita harus membela nilai-nilai yang menyatukan kita, untuk membela keadilan bagi semua, untuk kebebasan berbicara, kebebasan berkumpul, kebebasan pers, kebebasan beragama," kata Biden.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Bloomberg/Associated Press