> >

Perempuan Ini Dipaksa Gali Kuburnya Sendiri Sebelum Ditembak Mati, Begini Kejadiannya

Kompas dunia | 9 Desember 2021, 14:30 WIB
Amanda Albach, disuruh menggali kuburnya sendiri sebelum kemudian ditembak mati karena mengambil foto senjata pelaku. (Sumber: Facebook Via Daily Mail)

SANTA CATARINA, KOMPAS.TV - Seorang perempuan dilaporkan dipaksa menggali kuburnya sendiri sebelum ditembak mati dan dikubur di sebuah pantai di Brasil.

Jasad Amanda Albach, 21 tahun ditemukan dan digali keluar dari Pantai Selatan Laguna, Santa Catarina, Brasil, Jumat (3/12/2021).

Penemuan itu terjadi setelah tiga pekan ia dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Terduga pelaku merupakan satu dari tiga orang yang ditahan sehari sebelumnya.

Baca Juga: Anaknya Diculik Macan Kumbang, Ibu Ini Langsung Mengejar dan Bergumul untuk Menyelamatkan

Ia mengungkapkan kepada kepolisian Santa Catarina letak dari kuburan rahasia perempuan tersebut setelah mengaku telah membunuhnya.

Tersangka, yang namanya tak dipublikasikan, memberitahu penyelidik bahwa ia mengeksekusi Albach karena takut ia memberikannya masalah setelah memfoto senjatanya.

“Motivasi akan ditentukan dengan semua konteks, tetapi tersangka utama mengaku merasa tak nyaman karena Amanda akan memberitahu keterlibatannya terkait penjualan narkoba dan mengambil gambar senjatanya,” ujar Kepala Polisi Bruno Fernandes dikutip dari Daily Mail.

“Ia tak menyukai situasi tersebut, dan kemudian memilih mencabut nyawanya,” kata Fernandes.

Albach, yang merupakan ibu dari bayi berusia 2 tahun, menghadiri pesta temannya di Santa Catarina, 14 November lalu.

Pada malam hari, saudara temannya, yaitu tersangka, dilaporkan marah setelah Albach memfoto senjata miliknya.

Albach dikabarkan bermalam di rumah temannya, dan keesokan harinya tersangka mengantar Albach selama dua jam ke Pantai Selatan di Laguna.

Saat itu pelaku menyuruh Albach menggali kuburannya sendiri, dan kemudian dua kali menembaknya.

Ia pun kemudian mengubur tubuh perempuan malang tersebut dengan pasir.

Baca Juga: Duh! Pria Ini Ditangkap Lima Kali dalam Tiga Hari karena Wajahnya Mirip Buronan

Sebelum kematiannya, Albach sempat mengirim pesan suara lewat WhatsApp kepada keponakannya bahwa ia akan kembali besok ke rumahnya di Curitiba.

Tetapi, keluarganya menjadi curiga dengan pesan suara itu, karena mendengar suara angin latar belakangnya.

Mereka kemudian menghubungi polisi pada 19 November untuk melaporkan orang hilang.

Pengadilan kemudian membebaskan dua terduga lainnya, yaitu teman Albach dan pacar tersangka, karena dari penyelidikan mereka tak terlibat kejahatan tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Daily Mail


TERBARU