India Laporkan Kasus Omicron, Serukan Warga agar Tak Panik dan Segera Vaksinasi Lengkap
Kompas dunia | 2 Desember 2021, 21:26 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - India pada Kamis (2/12/2021) mengonfirmasi sejumlah kasus Omicron pertama yang ditemukan pada dua orang yang bepergian ke luar negeri.
Kementerian Kesehatan India menyatakan, kasus Omicron itu melibatkan dua orang lelaki di selatan negara bagian Karnataka yang tiba dari luar negeri.
Namun, mengutip Associated Press, tak disebutkan dari negara mana keduanya tiba. Status vaksinasi keduanya juga tak diungkap.
“Seluruh kontak kedua lelaki itu telah dilacak dan diuji untuk mengetahui keberadaan varian virus itu,” ujar Lav Agarwal, salah seorang pekerja kesehatan.
Baca Juga: Tiru Raja Syah Jehan, Pria di India Buat Replika Taj Mahal demi Istri
Menyusul penyebaran varian baru Omicron di sejumlah negara, India telah mengklasifikasikan sejumlah negara sebagai ‘negara berisiko’.
Para pelancong yang tiba dari sejumlah negara itu dites setiba mereka di India. Sebagai tambahan, India juga melakukan pengujian tes secara acak terhadap 2 persen pelancong internasional.
Pengurutan genomik juga dilakukan untuk mendeteksi Omicron. Sejak Rabu (1/12/2021), India telah melakukan pengujian terhadap hampir 8.000 orang.
Kepala organisasi Dewan Penelitian Medis India Balram Bhargava menyerukan agar warga India tak panik dan segera menjalani vaksinasi.
Baca Juga: Profesor Zoologi Beberkan Penyebab Puluhan Ayam Mati Serangan Jantung di India
“Peningkatan penyerapan vaksinasi adalah yang kita butuhkan saat ini. Jangan menunda untuk divaksin secara penuh,” tegasnya.
Sejumlah negara bagian di India telah memberlakukan pembatasan ketat pada kedatangan internasional sebagai langkah pencegahan. Ini termasuk kewajiban tes Covid-19 bagi mereka yang tiba dari Afrika Selatan, Botswana dan Hong Kong.
Lebih dari 56 persen warga India telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan 32 persen di antaranya telah divaksin secara lengkap.
Baca Juga: Pengakuan Dokter Israel, Tertular Covid-19 Omicron di London dan Diyakini yang Pertama Terinfeksi
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press