Dihajar Pandemi dan Kudeta Militer, Setengah Populasi Myanmar Bisa Jatuh Miskin pada 2022
Kompas dunia | 1 Desember 2021, 22:17 WIBPemerintahan junta militer mengaku telah berupaya menyelamatkan Myanmar dari krisis ekonomi. Namun, mereka menyangkal kudeta sebagai salah satu faktor utama krisis. Mereka justru menuduh ada pihak yang melakukan “sabotase ekonomi.”
Sebelum kudeta militer, Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Myanmar tumbuh meskipun diterpa pandemi Covid-19. Namun, kini, ekonomi Myanmar diperkirakan berkontraksi lebih dari 18 persen.
Di lain sisi, kudeta militer Myanmar dan kekerasan militer setelahnya dilaporkan telah membunuh lebih dari 1.200 orang.
Baca Juga: Jurnalis AS Danny Fenster Dibebaskan Junta Militer Myanmar
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara