Diperingatkan Shinzo Abe soal Taiwan, China Murka dan Kirim Protes Diplomatik ke Jepang
Kompas dunia | 1 Desember 2021, 19:58 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China mengecam eks perdana menteri Jepang, Shinzo Abe yang memperingatkan mereka soal situasi Taiwan. Pada Rabu (1/12/2021), Kementerian Luar Negeri China menanggapi dengan keras pernyataan Abe tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menyebut Abe “bicara omong kosong, menunjuk-nunjuk isu Taiwan dan membuat pernyataan tak bertanggung jawab tentang persoalan internal China.”
Wang pun menyebut Beijing telah mengirim protes diplomatik resmi ke Jepang terkait pernyataan mantan perdana menterinya.
“Tidak ada yang bisa meremehkan ketetapan hati, keinginan kuat, dan kemampuan rakyat China mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata Wang dikutip dari Associated Press.
“Setiap orang yang berani mengulang militerisme dan menantang kehendak bangsa China pasti akan dihancurkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Kembali Tegang, Taiwan Halau 27 Pesawat China yang Masuki Zona Pertahanan Udaranya
Sebelumnya, Abe mengingatkan pemerintahan Xi Jinping agar tidak menyerang Taiwan. Politikus 67 tahun itu menyebut salah langkah China dapat menimbulkan respons fatal dan “bunuh diri ekonomi.”
“Saya pikir Jepang, Taiwan dan semua negara demokratis perlu tetap menekan Presiden Xi Jinping dan para pemimpin Partai Komunis China agar tidak salah langkah,” kata Abe dalam konferensi virtual dengan sebuah lembaga wadah pemikir yang berbasis di Taipei.
Abe menekankan bahwa invasi China ke Taiwan akan menjadi “situasi darurat bagi aliansi Jepang-AS.”
“Mereka yang di Beijing, terutama Presiden Xi Jinping, seharusnya tidak salah paham tentang hal ini,” imbuhnya.
Jepang berada di pihak Taiwan di tengah desakan reunifikasi oleh Beijing.
Taiwan sendiri pernah menjadi koloni Jepang selama 50 tahun hingga akhir Perang Dunia. Sejak itu, hubungan Taipei dengan Tokyo masihlah dekat.
Baca Juga: Tak Pedulikan Kecaman China, 5 Anggota Parlemen AS Lakukan Kunjungan untuk Bertemu Pemerintah Taiwan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press