Kasus COVID-19 Meningkat, Tentara Jerman Kini Wajib Divaksin
Kompas dunia | 24 November 2021, 14:12 WIBBERLIN, KOMPAS.TV – Di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di Jerman, militer Jerman mewajibkan pasukannya untuk mendapatkan vaksin. Pada Selasa (22/11/2021), Kementerian Pertahanan Jerman mengkonfirmasi bahwa mereka menambahkan vaksin COVID-19 ke dalam daftar vaksin wajib yang harus didapatkan tantara Jerman.
Hingga Senin (21/11/2021), ada 1.215 kasus virus corona aktif yang dilaporkan di kalangan militer dan staf sipil Kementerian Pertahanan. Sejak awal pandemi, diketahui ada dua tantara Jerman yang meninggal karena COVID-19.
Sedangkan penghitungan nasional kasus baru yang dikonfirmasi, bertambah 45.326 kasus baru pada Selasa (23/11/2021). Lebih lanjut, terdapat 309 kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan pada hari yang sama. Jumlah ini menjadikan total korban sejak awal wabah di Jerman menjadi 99.433 orang.
Baca Juga: Rumah Sakit Belanda Mulai Kirim Pasien ke Jerman, Kewalahan Atasi Lonjakan Terbaru Covid-19
Pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mendesak warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke Jerman karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Dan jika ada warga AS yang tetap ingin ke Jerman, pemerintah AS memastikan mereka telah mendapatkan vaksin secara penuh.
Beberapa negara bagian di Jerman telah memperketat aturan untuk orang yang tidak divaksinasi dalam beberapa hari terakhir dan mendesak orang yang belum melakukannya untuk mendapatkan suntikan.
Tetapi minoritas warga Jerman, dengan jumlah yang cukup besar, masih menolak untuk divaksin. Hal ini mendorong peringatan keras dari menteri kesehatan negara itu tentang konsekuensi bagi orang-orang yang tidak divaksinasi.
"Pada akhir musim dingin ini, hampir semua orang di Jerman akan divaksinasi, (terlepas apakah mereka akan) sembuh atau meninggal," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Senin, seperti dikutip dari The Associated Press.
Sekitar 68% dari 83 juta penduduk Jerman telah divaksinasi lengkap. Namun jumlah ini masih jauh di bawah ambang batas minimum sebesar 75% yang ditargetkan pemerintah.
Baca Juga: Jerman Diterjang Badai Covid-19, Menteri Kesehatan: Pilih Vaksin atau Kena Virus?
Sebuah asosiasi yang mewakili dokter di Berlin mengatakan bahwa vaksin virus corona harus diwajibkan bagi semua warganya. Kebijakan seperti ini sudah diambil oleh negara tetangga Jerman, Austria.
Beberapa politisi di Jerman, termasuk gubernur negara bagian Bavaria dan Hesse yang konservatif, telah mendukung gagasan vaksinasi wajib. Namun juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Senin, menjelaskan bahwa dia akan menyerahkan masalah pelik itu kepada pemerintah federal berikutnya.
Dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi, suami Merkel, Joachim Sauer, mengungkapkan keterkejutan dan kekecewaannya karena begitu banyak orang yang tetap menentang vaksin di Jerman. Ia menyalahkan ini pada "kemalasan" warga Jerman dan ideologi anti-vaksin yang terjadi di semua lapisan pendidikan di negara tersebut.
Baca Juga: Jerman Cetak Rekor Kasus Covid-19 Harian, Lebih dari 50.000 Kasus Sehari
Berbicara kepada harian Italia La Repubblica, ahli kimia berusia 72 tahun itu mengatakan "Menakjubkan bahwa sepertiga penduduk Jerman tidak memperhatikan sains."
"Mungkin selalu ada sikap seperti ini di antara beberapa orang, tetapi tidak pernah begitu nyata seperti pada periode ini," katanya seperti dikutip La Repubblica, Selasa. "Namun justru sekarang kita menjalani kesuksesan besar sains," tambahnya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press