Jerman Diterjang Badai Covid-19, Menteri Kesehatan: Pilih Vaksin atau Kena Virus?
Kompas dunia | 22 November 2021, 20:55 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Seperti negara Eropa lain, Jerman diterjang gelombang Covid-19 sebulan belakangan. Negara itu terus mencetak rekor kasus harian baru sejak awal November.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pun mendesak warga untuk bersedia divaksinasi.
Peringatan Spahn seiring statistik Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan di Jerman. Menurutnya, pada akhir musim dingin, “setiap orang” bisa jadi terkena Covid-19.
Dalam 24 jam terakhir, Jerman mencatatkan 30.000 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru. Angka ini naik 50% dibanding sepekan sebelumnya.
Baca Juga: Jerman Cetak Rekor Kasus Covid-19 Harian, Lebih dari 50.000 Kasus Sehari
Rumah sakit Jerman telah memperingatkan bahwa kapasitas ICU mulai penuh. Daerah yang terdampak parah pun sebagian terpaksa mengalihkan pasien ke daerah lain.
Untuk mengantisipasi kelanjutan badai Covid-19, Spahn meminta warga divaksin untuk menghindari gejala serius. Ia juga mendesak warga yang mendapat dosis pertama lebih dari enam bulan lalu untuk disuntik vaksin booster.
“Mungkin pada akhir musim dingin, setiap orang di Jerman, sebagaimana sudah dikatakan dengan sinis berulangkali, akan mau divaksin, sembuh, atau mati. Namun itu benar. Dengan varian delta yang sangat menular, ini sangat, sangat mungkin,” kata Spahn dikutip Associated Press.
Per 19 November 2021, tingkat vaksinasi Jerman dilaporkan telah mencapai 67,9%.
Untuk menggenjot vaksinasi, otoritas Jerman meminta Uni Eropa menyetujui vaksin bagi anak usia 5-11 tahun. Spahn menduga UE akan menyetujui kebijakan tersebut pada akhir pekan ini.
Anak usia sekolah di Jerman termasuk kelompok dengan tingkat infeksi tertinggi.
UE sendiri dilaporkan akan mengirim vaksin yang disesuaikan untuk anak-anak mulai 20 Desember. Jerman akan mendapatkan 2,4 juta dosis.
“Imunitas itu selalu akan terwujud, pertanyaannya adalah apakah melalui vaksinasi atau infeksi. Kami secara tegas merekomendasikan jalur vaksinasi,” pungkas Spahn.
Baca Juga: Austria Negara Eropa Barat Pertama yang Kembali Berlakukan Lockdown, Berikut Selengkapnya
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press