> >

Iran Umumkan 44 Juta Warganya Sudah Vaksinasi Covid-19, Lebih dari Setengah Populasi

Kompas dunia | 21 November 2021, 06:15 WIB
Seorang pekerja medis menerima suntikan vaksin Covid-19 Sinopharm di pusat perbelanjaan Iran Mall di Teheran, Iran. mengumumkan sudah melakukan vaksinasi penuh Covid-19 bagi 44 juta orang warganya, lebih dari separuh populasi yang berjumlah 85 juta orang. (Sumber: AP Photo/Ebrahim Noroozi, File)

TEHRAN, KOMPAS.TV - Iran mengumumkan sudah melakukan vaksinasi Covid-19 bagi 44 juta orang warganya. Angka tersebut lebih dari separuh populasi yang berjumlah 85 juta orang.

Kementerian Kesehatan Iran, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (20/11/2021), mengatakan 44 juta orang itu sudah menerima dua dosis vaksin.

Iran merupakan negara di Timur Tengah yang paling parah dilanda pandemi. Setidaknya terdapat 128.000 kematian sejak pandemi Covid-19.

Kementerian juga mengumumkan ada lebih dari 3.500 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir, serta 118 kematian.

Pemerintah Iran juga mencatat jumlah korban tewas harian menurun dalam beberapa bulan terakhir, sesuatu yang oleh para ahli Iran dikaitkan dengan vaksinasi.

Korban tewas harian tunggal tertinggi terjadi pada 24 Agustus, dengan 709 kematian.

Pihak berwenang memperingatkan akan lebih banyak lonjakan infeksi baru Covid-19, yang terbaru datang pada bulan Agustus, didorong oleh varian delta yang lebih menular.

Baca Juga: Iran Minta Jaminan AS Tak Lagi Keluar dari Perjanjian Nuklir

Seorang lelaki yang mengenakan masker dan pelindung wajah tampak melintas di pusat kota Teheran, Iran. mengumumkan sudah melakukan vaksinasi penuh Covid-19 bagi 44 juta orang warganya, lebih dari separuh populasi yang berjumlah 85 juta orang. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi, File)

Kurang dari setengah populasi di Iran mengikuti langkah-langkah seperti mengenakan masker wajah dan menjaga jarak sosial.

Karena tren positif, Presiden Ebrahim Raisi hari Sabtu mencabut pembatasan lalu lintas malam hari pada mobil pribadi, yang sebelumnya dilarang dari jalan-jalan mulai pukul 9 malam sampai jam 4 pagi.

Iran umumnya menggunakan vaksin Sinopharm buatan China, meskipun Sputnik-V Rusia dan vaksin yang dibuat oleh perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca juga digunakan.

Pada bulan Juni, Iran juga secara resmi mulai menggunakan vaksin COVIran Barekat yang diproduksi di dalam negeri, tanpa mempublikasikan data tentang keamanan atau kemanjurannya.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang sebelumnya memperingatkan terhadap impor vaksin Amerika dan Inggris di tengah ketidakpercayaan yang mengakar terhadap Barat, menerima vaksin buatan sendiri di TV pemerintah dan mendorong masyarakat untuk mengikutinya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU