China Tak akan Toleransi Kemerdekaan Taiwan, Siap Ambil Langkah Tegas
Kompas dunia | 20 November 2021, 14:54 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan pihaknya tak akan menoleransi kemerdekaan Taiwan dan pihak-pihak yang mendukungnya.
Ia mengungkapkan pihaknya siap mengambil langkah tegas terkait usaha pemisahan diri oleh Taiwan, yang China sebut sebagai salah satu provinsinya.
Wang Yi menegaskan posisi China terkait Taiwan tersebut dalam sebuah pertemuan, Sabtu (20/11/2021).
Ia mengatakan China tak menginginkan konflik dan konfrontasi dengan negara lain.
Baca Juga: Pria di Filipina Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca di Hari yang Sama, Apa Efeknya?
Wang Yi pun mengimbau agar para politisi berhenti memainkan kartu Taiwan.
“Kami menginginkan reunifikasi damai dengan membuat usaha yang maksimal, namun China tak akan menoleransi segala sikap dari pemisahan negara ini,” katanya dikutip Global Times.
“Kami tak bisa menerima adanya usaha menciptakan dua China, atau satu China, satu Taiwan pada level global,” tambah Wang Yi.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa China dan Amerika Serikat (AS), yang sebelumnya mengungkapkan dukungan kepada Taiwan, harus menangani hubungan bilateral mereka dengan baik.
Menurutnya, hal itu akan berdampak pada masa depan dunia.
Wang pun menambahkan, kerja sama antarnegara dan hubungan saling menguntungkan adalah pendekatan yang benar.
“Hanya solidaritas yang memberikan harapan, dan perbedaan tak akan membawa kita ke mana pun,” ujarnya.
Pernyataan Wang Yi ini keluar setelah Presiden China Xi Jinping menegaskan tiga prinsip dan empat prioritas untuk meningkatkan hubungan China dan AS.
Baca Juga: Frustrasi Tak Dapat Jodoh setelah Keluarkan Rp8,5 Juta, Polisi Malaysia Pukuli Mak Comblang
Hal itu diungkapkan Xi Jinping saat bertemu dengan Joe Biden, Senin (15/11/2021).
Saat itu, Xi menggarisbawahi masalah fundamental kedua negara, salah satunya terkait Taiwan.
Xi Jinping saat itu memperingatkan, adanya kepentingan sejumlah orang Amerika yang menggunakan Taiwan untuk menahan China.
Ia menggambarkan hal itu sebagai perbuatan bermain api. Siapa pun yang bermain api, sambungnya, akan terbakar.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Global Times