Presiden Joe Biden Kemudikan Mobil Listrik sampai Berdecit Ngepot untuk Promosi di AS
Kompas dunia | 18 November 2021, 09:08 WIBDETROIT, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden naik ke belakang kemudi Hummer SUV listrik pada Rabu (17/11/2021) dan melesat hingga ban berdecit-decit dengan sedikit ngepot.
Hal itu dilakukan dalam uji coba untuk mempromosikan investasi kendaraan listrik bernilai miliaran dolar, seperti dilansir Straits Times, Kamis, (18/11/2021)
"Ada yang mau lompat di belakang, atau di atap?" Biden bertanya kepada wartawan setelah melakukan beberapa putaran di pabrik General Motors.
"Si brengsek ini adalah sesuatu yang lain!" kata Biden memuji mobil yang dikemudikannya.
Uji mengemudi di pabrik perakitan kendaraan listrik General Motors di Detroit, kota terbesar di Michigan, adalah bagian dari tur nasional Gedung Putih mempromosikan program infrastruktur senilai USD1 triliun yang diusulkan Biden, seorang Demokrat.
Program infrastruktur usulan Biden itu mendapat persetujuan Kongres hari Senin lalu.
Undang-undang itu menyediakan dana USD7,5 miliar untuk membangun jaringan pengisian kendaraan listrik negara, investasi yang menurut industri akan menginspirasi lebih banyak orang Amerika untuk membeli kendaraan listrik, dan produsen untuk membuat lebih banyak mobil listrik.
Penjualan kendaraan listrik (Electric Vehicle) hanya menyumbang 1,8 persen dari penjualan di pasar kendaraan baru Amerika Serikat tahun 2020.
Di Detroit, Biden memuji pembuat mobil Tiga Besar Detroit, terutama GM atau General Motors, karena merangkul EV.
"Dalam industri otomotif, Detroit memimpin dunia dalam kendaraan listrik," kata Biden.
Dia tidak menyebutkan Tesla, pembuat mobil Amerika Serikat yang menyumbang hampir 80 persen dari penjualan EV AS tetapi tidak berserikat.
"Anda tahu, hingga saat ini, China memimpin dalam perlombaan ini," kata Biden, berbicara tentang manufaktur EV. "Itu akan berubah" karena undang-undang infrastruktur, katanya.
Keberpihakan masyarakat kepada Biden berdasarkan jajak pendapat mengalami penurunan akibat meningkatnya inflasi, dan Demokrat kemudian mempromosikan RUU bi-partisan sebagai bukti kepada rakyatnya di Amerika yang terpecah.
Michigan adalah negara bagian medan pertempuran politik utama dalam pemilihan umum Amerika Serikat.
Baca Juga: AS-China Memanas dan Saling Peringatkan Terkait Taiwan Jelang Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping
Dia juga menggembar-gemborkan usulan rencana pengeluaran jaring pengaman sosial senilai USD2 triliun yang sedang diperdebatkan Kongres di Washington.
RUU tersebut berisi kredit pajak hingga USD12.500 untuk kendaraaan listrik buatan AS, termasuk kredit USD4.500 untuk kendaraan buatan serikat produsen kendaraan.
RUU itu adalah pilar utama agenda domestik Biden, tetapi anggota parlemen progresif dan moderat di partainya belum puas dan belum menyetujui berbagai hal yang menurut faksi ini seharusnya ada di dalamnya.
Biden menekankan pada hari Rabu, RUU "Build Back Better" akan dibayar dengan menaikkan pajak pada perusahaan, untuk seraya menegaskan perusahaan besar tidak membayar sebanyak yang seharusnya.
"Coba tebak? Mereka tidak membayar cukup," kata Biden kepada CEO General Motors, Mary Barra. "Maaf Mary."
Dengan kegelisahan orang Amerika atas inflasi dan prospek kelangkaan barang selama musim liburan, Biden mengatakan dia telah diyakinkan eksekutif Wal-Mart dan Target bahwa negaranya akan memiliki banyak barang untuk dibeli meskipun ada masalah rantai pasokan.
"Persediaan mereka sangat cukup dan mereka akan memiliki semua mainan, makanan, dan barang-barang lain yang dicari pembeli di musim liburan. Itu akan terjadi," katanya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Straits Times