> >

"Kami Tak Layak Mengalami Ini", Inflasi Turki Buat Rakyat Menderita

Kompas dunia | 17 November 2021, 04:25 WIB
Suasana Pasar Ortakcilar di Istanbul, Turki pada 11 November 2021. Inflasi dan meroketnya harga kebutuhan pokok membuat rakyat Turki sulit memenuhi kebutuhan. (Sumber: Francisco Seco/Associated Press)

Hasilnya, mata uang Turki (lira) pun mencetak rekor nilai tukar terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Turki menyebut inflasi naik hampir 20 persen pada Oktober 2021 dibanding tahun sebelumnya. Namun, kalangan akademisi menyebut inflasi sudah mendekati 50 persen.

Sebagai perbandingan, inflasi AS di tengah pandemi tak sampai 6 persen. Sedangkan Uni Eropa yang menggunakan euro sedikit di atas 4 persen.

Lemahnya lira Turki pun membuat harga impor dan bahan-bahan pokok meroket. Kebanyakan industri Turki sendiri dilaporkan masih bergantung pada material impor.

Krisis ekonomi Turki pun mengikis popularitas Erdogan yang cukup kuat di negara itu. Pemerintahan Erdogan dituding gagal mengatasi inflasi.

“Terdapat sejumlah faktor yang menggerakkan inflasi dan harga di bursa finansial, tetapi faktor dominannya adalah kebijakan bank sentral,” kata ekonom asal Istanbul, Derici Sengul.

Erdogan sendiri masih mengklaim ekonomi Turki baik-baik saja. Sang presiden menyebut dalang meroketnya harga-harga adalah jaringan supermarket yang memasang harga terlalu tinggi.

Baca Juga: Turki hingga Iran, Berikut 5 Negara Berpenduduk Muslim yang Larang Pakai Kripto


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU