"Kami Tak Layak Mengalami Ini", Inflasi Turki Buat Rakyat Menderita
Kompas dunia | 17 November 2021, 04:25 WIBISTANBUL, KOMPAS.TV - Inflasi Turki terus menyebabkan meroketnya harga kebutuhan pokok setahun belakangan. Warga pun kini kesulitan membeli bahan pokok termasuk makanan.
Kadriye Dogru, pedagang garmen di pasar Istanbul, menyebut pendapatannya kini berkurang. Ia mengaku kesulitan membeli makanan.
Ibu tunggal dua anak itu pun terpaksa berhemat, melewatkan makan siang agar keluarga kecilnya bisa makan.
“Saya belum pernah mengalami kehidupan semenyedihkan ini. Saya tidur, bangun, lalu menyaksikan harga-harga sudah naik. Saya membeli lima liter minyak (goreng) seharga 40 lira. Beberapa saat kemudian, harganya sudah 80 lira,” kata ibu berusia 59 tahun tersebut.
“Kami tidak layak mengalami ini sebagai negara,” tegas Dogru.
Meroketnya harga-harga membuat rakyat Turki sulit memenuhi kebutuhan. Turki sendiri mengalami inflasi yang jauh lebih tinggi dibanding negara-negara lain yang rata-rata mengalami inflasi di tengah pandemi.
Baca Juga: Bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Jokowi Bahas Ini..
Sejumlah kalangan menyebut inflasi ekstrem terjadi karena kesalahan kebijakan pemerintah.
Salah satunya adalah keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang memangkas suku bunga.
Sang presiden menyebut pemangkasan suku bunga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Namun, ekonom berkata sebaliknya.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press