Eropa Diterjang Covid-19 dan Catatkan Rekor Kasus Tertinggi, Vaksinasi Saja Tidak Cukup
Kompas dunia | 15 November 2021, 19:45 WIBJENEWA, KOMPAS.TV - Gelombang Covid-19 kembali menerjang Benua Eropa sebulan belakangan. Bahkan, pada awal November, Eropa mencatatkan kasus baru tertinggi per pekan sejak awal pandemi.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada pekan pertama November, terdapat hampir dua juta kasus Covid-19 baru yang dilaporkan.
Angka kematian akibat Covid-19 Eropa pun mengkhawatirkan, yakni hampir 27.000 pada pekan pertama November. Jumlah ini lebih dari setengah angka kematian Covid-19 global pada periode yang sama.
Menanggapi situasi Eropa, Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan pentingnya kebijakan pembatasan.
Baca Juga: Waspada Gelombang Ketiga Covid-19, Epidemiolog: Setelah Eropa Biasanya Indonesia
Adhanom menyebut lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Eropa Timur dengan tingkat vaksinasi rendah, melainkan juga Eropa Barat.
“Ini adalah peringatan lain, sebagaimana yang selalu kami tekankan, bahwa vaksin tidak semata menggantikan langkah-langkah pencegahan lain,” kata Adhanom dikutip laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Vaksin mengurangi risiko perawatan rumah sakit, gejala parah, dan kematian. Namun, mereka tidak sepenuhnya mencegah transmisi (virus),” imbuh biolog asal Ethiopia tersebut.
Akibat lonjakan kasus Covid-19, negara-negara Eropa sendiri mulai menerapkan pembatasan lebih ketat. Austria dan Belanda dilaporkan memberlakukan kembali karantina pada pekan lalu.
Adhanom menambahkan, pandemi baru bisa ditangani dengan tetap memberlakukan kebijakan pembatasan terukur sembari memperluas vaksinasi.
“Dengan gabungan kebijakan yang tepat, mungkin bagi negara-negara untuk menemukan keseimbangan antara menekan laju transmisi dan menjaga kehidupan sosial dan ekonomi mereka tetap berjalan,” katanya.
Selain itu, Adhanom juga menekankan pentingnya pemerataan vaksin ke negara miskin. Sekjen WHO itu mengecam usulan pemberian vaksin booster kepada warga di negara maju.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Vaksin Anak Paling Cepat Januari-Februari 2022
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV