> >

Putin: Rusia Tidak Ada Urusan dengan Ketegangan soal Pengungsi di Perbatasan Polandia - Belarusia

Kompas dunia | 13 November 2021, 22:38 WIB
Migran, terutama Kurdi dari Timur Tengah, terjebak selama berhari-hari di perbatasan Belarusia-Polandia dalam suhu yang hampir beku. (Sumber: BELTA Belarus/Leonid Shcheglov)

Polisi mengatakan, penyebab kematian tidak dapat segera ditentukan. Sementara itu, satu kelompok berjumlah 100 migran dilaporkan berusaha melintasi perbatasan pada malam hari di daerah tersebut.

Kematian tersebut menjadikan total migran yang tewas berjumlah 11 orang di kedua sisi sejak krisis mulai muncul pada musim panas, menurut berbagai kelompok bantuan.

Para pemimpin Eropa menuduh Lukashenko, yang memerintah bekas Soviet Belarus selama hampir 30 tahun, memikat para migran ke negaranya untuk dikirim melintasi perbatasan sebagai pembalasan Belarus atas sanksi yang dijatuhkan sebagian negara Eropa karena tindakan keras berdarah terhadap lawan-lawan politik Lukashenko.

Uni Eropa minggu depan diperkirakan akan memperluas hukuman atas Belarus dengan memasukkan sanksi baru untuk "perdagangan manusia".

Baca Juga: Perbatasan Belarusia – Polandia Memanas, Rusia Kirim 250 Pasukan Terjun Payung untuk Latihan Perang

Sekelompok migran asal Timur Tengah bersama anak kecil di kamp pengungsian sementara di perbatasan Polandia-Belarusia, Selasa (9/11/2021). Kini, kondisi para migran di kamp dilaporkan memprihantinkan. (Sumber: Leonid Shcheglov/BelTA via Associated Press)

Wakil presiden Komisi Eropa Margaritis Schinas mengatakan dalam sebuah wawancara di surat kabar Prancis Le Figaro edisi Sabtu bahwa sanksi akan "disetujui dan diterapkan".

Dia mengatakan, mereka akan mengajukan antara lain ke maskapai penerbangan negara Belarusia Belavia, yang dituduh mengangkut kelompok migran dari Turki dan tempat lain ke Minsk.

Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat mereka berhasil membendung aliran migran ke Belarus, setelah Ankara melarang warga Irak, Suriah, dan Yaman terbang ke negara itu dari Turki.

Penasihat kebijakan luar negeri utama Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada AFP bahwa Turki juga tidak bisa disalahkan.

"Wisatawan akan pergi ke Belarus dan dari sana ke Lithuania, Polandia dan negara-negara Uni Eropa lainnya. Menyalahkan Turki untuk itu, atau Turkish Airlines, sangat salah arah, salah tempat," kata Ibrahim Kalin.

Ketegangan tetap tinggi di perbatasan, di mana ribuan tentara dikerahkan di kedua sisi.

Belarus mengatakan pada hari Jumat pihaknya akan "menanggapi dengan keras setiap serangan" dan mengadakan latihan bersama dengan pasukan terjun payung Rusia di dekat perbatasan.

Rusia, sekutu utama Lukashenko, mengirim pesawat termasuk pembom strategis untuk berpatroli di Belarus minggu ini.

Tetapi dukungan Moskow untuk Minsk sering kali berhati-hati, dan Putin dalam wawancara itu mengatakan Lukashenko bertindak sepenuhnya sendiri ketika dia mengancam minggu ini untuk menghentikan transit gas Rusia melalui Belarus ke Eropa.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : France24 via AFP


TERBARU