> >

Diplomat AS Tabrak Taksi di Seoul tanpa Berhenti, Polisi Korea Selatan Desak Penyelidikan

Kompas dunia | 11 November 2021, 20:42 WIB
Seorang personel keamanan tampak berjaga di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Seoul, Korea Selatan, 5 Maret 2021. Kepolisian Korea Selatan pada Kamis (11/11/2021) tengah mendesak penyelidikan terhadap seorang diplomat AS menyusul sebuah insiden kecelakaan di Seoul. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon, File)

SEOUL, KOMPAS.TV – Kepolisian Korea Selatan pada Kamis (11/11/2021) menyatakan mereka tengah mendesak pemeriksaan terhadap seorang diplomat Amerika Serikat (AS). Pemeriksaan itu untuk mencari tahu apakah sang diplomat sengaja melarikan diri menyusul sebuah kecelakaan lalu lintas di Seoul.

Melansir Associated Press, mobil sang diplomat menabrak sebuah taksi di Seoul pada Rabu (10/11/2021). Namun, kantor polisi Seoul Yongsan menyebut, menurut analisis rekaman yang terekam oleh kamera taksi, usai insiden itu, mobil sang diplomat terus melaju tanpa berhenti.

Taksi itu kemudian mengejar mobil sang diplomat hingga mobil itu berhenti di dekat gerbang pangkalan militer AS terdekat di Seoul. Sejumlah personel polisi yang mendatangi lokasi itu berusaha mengidentifikasi sang diplomat. Namun, dia menolak menjawab seluruh pertanyaan, kata polisi yang menolak disebutkan namanya.

Baca Juga: Polisi Ini Datangi Tempat Kejadian Tabrak Lari, Korban Ternyata Ayahnya: Dunia Saya Hancur Seketika

Mobil sang diplomat kemudian meluncur masuk ke pangkalan AS yang menjadi tempat tinggal sejumlah diplomat AS di Seoul. 

Sopir dan penumpang taksi, kata polisi, tidak melaporkan adanya korban luka akibat insiden itu. Polisi juga tidak mengetahui apakah penumpang dalam mobil diplomat AS terluka atau tidak.

Pada Kamis, polisi mengirim surat resmi ke Kedutaan Besar AS di Seoul dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan agar mereka bersikap kooperatif dalam penyelidikan. Polisi juga hendak mengecek apakah sang diplomat akan menggunakan imunitas atau kekebalannya. 

Menurut polisi, Kementerian Luar Negeri kemudian menginformasikan bahwa ada empat diplomat AS dalam mobil itu, termasuk sopir, dan seluruhnya merupakan bagian dari Kedubes AS.

Jika sang sopir menyadari adanya insiden tabrakan dan sengaja melarikan diri, maka perilakunya termasuk tindak pidana. Bahkan jika dia tak menyadari adanya kecelakaan itu dan tak sengaja melarikan diri, dia masih harus membayar ganti rugi uang perbaikan bumper taksi yang rusak.

Baca Juga: BTS Terbang ke New York, Outfit dan Paspor Diplomatik Jadi Sorotan

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU