26 Anak TK dan SD Tewas Terbakar di Niger saat Ruang Kelas dari Jerami Mereka Dilahap Api
Kompas dunia | 9 November 2021, 17:42 WIBNIAMEY, KOMPAS.TV — Sekitar 26 anak tewas dan 13 luka berat serta puluhan lainnya terluka ketika kebakaran melanda sebuah sekolah di kota terbesar kedua di Niger, Maradi, seperti dilansir Associated Press, Selasa (09/11/2021).
Tiga ruang kelas yang terbuat dari jerami dilalap api di taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) yang disebut 'AFN' di Maradi, Niger, merenggut nyawa anak-anak berusia antara 3 dan 8 tahun, kata pemerintah Niger Senin malam, (08/11/2021)
Tiga hari berkabung telah diumumkan di wilayah Maradi mulai Selasa.
Investigasi telah diluncurkan untuk menentukan penyebab kebakaran dan dari mana asalnya, kata Direktur Pendidikan Nasional Regional.
Pondok jerami sering digunakan sebagai ruang kelas sementara di sekolah-sekolah yang penuh sesak di Niger di Afrika Barat.
Pada April, kebakaran yang dipicu oleh angin kencang membakar sebuah sekolah dasar di pinggiran ibu kota Niger, Niamey, menewaskan 20 anak.
Guru dan orang tua mengatakan bahwa kematian tersebut menyoroti bahaya dari ruang kelas sementara.
Issoufou Arzika, sekretaris jenderal Persatuan Guru Niger, mengatakan kepada AFP bahwa kebakaran pada Senin telah "menghancurkan" sekolah di Maradi.
Baca Juga: 69 Orang Tewas dalam Serangan Mematikan Desa di Niger Termasuk Wali Kota
Arzika mengatakan serikatnya telah memperingatkan para pejabat tentang bahaya kelas jerami dan kayu setelah kebakaran di Niamey.
"Lebih baik mengadakan kelas di bawah pohon daripada di gubuk jerami, yang telah menjadi kuburan bagi siswa karena mudah terbakar," katanya.
Presiden Mohamed Bazoum baru-baru ini berjanji untuk mengganti struktur kayu.
“Hati kami bersama anak-anak dan keluarga yang terkena dampak. Belasungkawa kami yang paling tulus kepada keluarga para korban dan komunitas mereka,” kata perwakilan UNICEF di Niger, Stefano Savi, dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada anak yang boleh berada dalam bahaya ketika belajar di sekolah. UNICEF akan terus bekerja dengan otoritas nasional dan mitra di seluruh negeri untuk memastikan bahwa anak-anak dapat bersekolah dan belajar di lingkungan yang aman."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press/France24