COP26 Ternyata Didominasi Delegasi Industri Bahan Bakar Fosil, Komitmen Krisis Iklim Dipertanyakan
Kompas dunia | 9 November 2021, 15:30 WIBBaca Juga: Pada COP26, China Sebut Berhak Jadi Penghasil Polusi Terbesar Dunia: Kami Masih Tahap Pembangunan
Lebih lanjut, delegasi industri bahan bakar fosil lebih banyak dari total delegasi delapan negara yang terdampak krisis iklim paling parah 20 tahun terakhir.
Industri bahan bakar fosil sendiri mengajukan pelunasan karbon dan perdagangan karbon sebagai “solusi” krisis iklim. Mereka berupaya mengampanyekan dua “solusi” itu di komunitas internasional.
Akan tetapi, kalangan aktivis menyebut dua solusi itu tidaklah efektif mengatasi krisis iklim. Industri bahan bakar fosil dituding menawarkan “solusi” hanya untuk melanjutkan ekstraksi minyak bumi dan gas alam.
Kalangan aktivis pun mendesak delegasi industri bahan bakar fosil dienyahkan dari forum-forum internasional tentang krisis iklim. Mereka merujuk kampanye anti-rokok Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang baru bisa berjalan serius setelah perwakilan industri tembakau tidak dilibatkan.
“Jika kita serius tentang meningkatkan ambisi (mengatasi krisis iklim), maka pelobi bahan bakar fosil harus dienyahkan dari pembicaraan,” kata anggota kelompok riset Corporate Europe Observatory, Pascoe Sabido.
Baca Juga: Presiden Tanzania Kecam Negara Maju di COP26, Sebut Kilimanjaro Gundul gara-gara Krisis Iklim
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC