> >

Australia Hancurkan Kapal Ilegal Indonesia, Nelayan Setempat Lega

Kompas dunia | 8 November 2021, 10:59 WIB
Tiga kapal ilegal termasuk dari Indonesia dibakar oleh otoritas Australia setelah memasuki wilayah negara tersebut tanpa izin. (Sumber: ABC)

PERTH, KOMPAS.TV - Penghancuran kapal ilegal Indonesia oleh otoritas Australia membuat nelayan setempat lega.

Para nelayan Australia menyambut baik tindakan tersebut, meski merasa pihak otoritas lambat beraksi dan melakukannya hanya untuk publikasi media.

Direktur Penangkapan Makanan Laut Utara Australia, Grant Barker menegaskan ia sebelumnya merasa khawatir dengan bertambahnya kapal pemancingan ilegal di wilayah itu.

“Kami memiliki lima kapal yang beroperasi di wilayah pemancingan itu, jadi kami sering bertemu dengan para pemancing ilegal,” katanya dikutip dari ABC.

Baca Juga: Kapal Ilegal Indonesia Dihancurkan Australia, Ratusan Kilogram Tangkapan Hasil Laut Disita

“Kami banyak menghabiskan waktu bekerja dengan pasukan perbatasan, AFMA (Otoritas Manajemen Perikanan Australia) dan Perikanan Australia Barat, mencoba untuk terus berada di atas mereka,” ujarnya.

Mendengar 16 kapal berhasil dicegat, dan tiga di antaranya, termasuk kapal ilegal Indonesia dihancurkan, Barker mengungkapkan kelegaannya.

“Bekerja sama untuk mengurangi masalah itu dan membawa orang-orang ini menjauh dari terumbu laut dan kembali ke sisi perairan mereka, saya pikir adalah usaha yang fantastis,” ujarnya.

Tetapi ia menegaskan tindakan yang dilakukan otoritas terlalu lambat.

Ia juga melihat tindakan ini diambil setelah nelayan komersial dan operator penyewaan kapal mendekati media.

“ABC yang telah mengungkapkan cerita ini sepekan lalu, dan saya pikir telah mendorong pemerintah dan pihak berwenang untuk berkolaborasi dan mengurangi masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Mengerikan, Pria Ini Terbakar Saat Disetrum Polisi yang Ingin Menangkapnya

“Kita seharusnya tak hanya melakukan itu. Kita seharusnya lebih baik dari itu,” kata dia.

Meski begitu, Kepala Komando Maritim Laksamana Muda Mark Hill, membantahnya.

“Saya kecewa mendengar bahwa masyarakat merasa repsons kami atas aktivitas di Rowley Shoals sangat lambat,” katanya.

“Terkadang, karena kondisi geografi dibutuhkan beberapa waktu untuk kapal bergerak dari satu titik di sekitar pantai menuju tempat lainnya,” ucap Hill.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : ABC News


TERBARU