AS Luncurkan Kapal Perang Baru, Dinamai Berdasakan Pemimpin Aktivis Hak Homoseksual
Kompas dunia | 8 November 2021, 07:18 WIBSAN DIEGO, KOMPAS.TV - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) meluncurkan kapal baru yang diberi nama seperti Pemimpin Aktivis Hak Homoseksual, Harvey Milk.
USNS Harvey Milk diluncurkan di San Diego, Sabtu (6/11/2021) dalam sebuah upacara yang dihadiri Sekretaris Angkatan Laut, Carlos Del Toro dan Keponakan Milk, Stuart.
Kapal tersebut merupakan satu dari enam kapal baru yang diberi nama para pemimpin hak sipil terkenal AS.
Kapal lainnya diberi nama mantan Kepala Hakim Earl Warren dan mantan kandidat presiden yang terbunuh, Robert Kennedy.
Baca Juga: Sudan Memanas Tentara Tembakkan Gas Air Mata, Demonstran: Militer, Mereka seperti Hewan
Dilansir dari BBC, Milk merupakan petugas penyelam dan letnan di kapal penyelamat kapal selam USS Kittiwake saat Perang Korea.
Namun, ia dipaksa keluar dari kedinasannya setelah dilakukan interogasi selama dua pekan atas orientasi seksualnya pada 1955.
Ia kemudian menjadi politisi homoseksual pertama yang terbuka, dan terpilih sebagai Pengawas Dewan San Francisco pada 1977.
Tetapi setahun kemudian, ia dibunuh dengan cara ditembak oleh Dan White, mantan penyelia kota yang kerap bentrok dengannya.
Pada upacara tersebut, Del Toro mengatakan adalah sebuah kesalahan memaksa Milk untuk menutupi bagian penting dalam hidupnya, selama berada di Angkatan Laut.
Baca Juga: Irak Mencekam Usai Percobaan Pembunuhan PM, Helikopter Berputar-putar di Kota
“Dahulu sekali, pelaut seperti Letnan Milk dipaksa berada dalam bayangan, atau yang terparah dipaksa keluar dari Angkatan Laut yang dicintainya,” ujar Del Toro.
“Ketidakadilan merupakan bagian dari sejarah Angkatan Laut, tetapi begitu juga ketekunan semua orang yang terus melayani dalam menghadapi ketidakadilan,” ujarnya.
Ketika Pemerintahan Barack Obama sempat mengungkapkan keinginannya memberi nama sebuah kapal dengan Milk pada 2016, banyak pihak yang menentangnya.
Mereka berpendapat Milk tak akan setuju meminjamkan namanya ke kapal Angkatan Laut karena ia dikenal menentang Perang Vietnam.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC