Eropa Jadi Episentrum Pandemi Covid-19, WHO: Kematian Bisa Tambah Setengah Juta per Februari 2022
Kompas dunia | 6 November 2021, 11:13 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negara-negara Eropa bahwa benua itu lagi-lagi menjadi “episentrum” pandemi Covid-19. Kasus Covid-19 di Eropa menyebar cepat beberapa bulan belakangan.
Direktur Regional WHO Eropa Hans Kluge menyebut, dengan kondisi seperti sekarang, Benua Biru dapat mencatatkan setengah juta kematian per Februari 2022.
Kluge menyebut alasan utama semakin parahnya pandemi di Eropa karena melambatnya tingkat vaksinasi.
“Kita harus mengganti taktik dari merespons peningkatan (kasus) Covid-19 menjadi mencegah itu terjadi,” kata Kluge dikutip BBC.
Baca Juga: Eropa Kembali Jadi Pusat Pandemi, WHO Serukan Pemerataan Vaksin
Kluge juga mengecam pelonggaran pembatasan sosial yang justru membuat kasus Covid-19 meningkat.
Epidemiolog WHO, Maria van Kerkhove, menyebut kasus Covid-19 di Eropa meningkat 55 persen dalam empat pekan terakhir.
Tingkat vaksinasi di Eropa sendiri melambat beberapa bulan belakangan. Sejumlah negara Eropa Timur mencapai tingkat vaksinasi yang lebih rendah dibanding Eropa Barat.
Di Eropa Barat, Jerman menyaksikan peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini. Pada Jumat (5/11), Berlin mencatatkan kasus baru tertinggi yakni 37.000 kasus.
Otoritas kesehatan Jerman pun mengkhawatirkan gelombang keempat Covid-19 yang dapat meninggikan tingkat kasus dan kematian.
Lothar Wieler dari Institut Robert Koch mendesak pemerintah membuat langkah preventif untuk mengantisipasi laju penularan Covid-19.
“Jika kita tidak mengambil counter-measures sekarang, gelombang keempat (Covid-19) akan membawa lebih banyak penderitaan,” kata Wieler.
Di seantero Eropa, Rusia menjadi negara terdampak Covid-19 paling parah. Moskow mencatatkan lebih dari 8.100 kematian Covid-19 sejak pekan lalu.
Sementara itu, tetangga Rusia, Ukraina, juga mencatatkan tingkat kematian tinggi, yaitu 3.800 kematian sepekan terakhir.
Baca Juga: Pfizer Umumkan Obat Covid-19 Paxlovid, Diklaim 89 Persen Efektif Cegah Rawat Inap dan Kematian
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV