> >

Polusi Udara Melonjak di Beijing, Pemerintah Tutup Jalan Utama dan Larang Anak-Anak Bermain di Luar

Kompas dunia | 5 November 2021, 23:27 WIB
Pemerintah Kota Beijing menutup jalan raya dan taman bermain sekolah hari Jumat (5/11/2021) akibat polusi udara yang parah, jarak pandang di beberapa wilayah anjlok hingga menjadi kurang dari 200 meter. (Sumber: Straits Times via AFP)

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah kota Beijing menutup jalan raya dan taman bermain sekolah hari Jumat (5/11/2021) akibat polusi udara yang parah seperti dilansir Straits Times.

Polusi asap tebal menyelimuti sebagian besar China utara pada hari Jumat, dengan jarak pandang di beberapa wilayah anjlok hingga menjadi kurang dari 200 meter, menurut kantor cuaca negara itu.

Pihak berwenang di Beijing menyalahkan polusi pada "kondisi cuaca yang tidak menguntungkan dan penyebaran polusi regional" ketika sekolah-sekolah di ibukota, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari, mendapat perintah untuk menghentikan kelas pendidikan jasmani dan kegiatan di luar ruangan.

Jalan raya ke kota-kota besar termasuk Shanghai, Tianjin dan Harbin ditutup pada hari Jumat karena jarak pandang yang buruk.

Polutan yang terdeteksi Jumat pagi oleh stasiun pemantauan di Kedubes AS di Beijing mencapai tingkat "sangat tidak sehat" untuk populasi umum.

Tingkat partikel kecil di Beijing, atau PM 2.5, yang menembus jauh ke dalam paru-paru manusia dan menyebabkan penyakit pernapasan berkisar sekitar 220 ppm, jauh di atas batas yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia WHO, yaitu 15 ppm.

Baca Juga: Tak Hadiri COP26, China Memberi Jawaban Menohok Kritikan Joe Biden

Pemerintah Kota Beijing menutup jalan raya dan taman bermain sekolah hari Jumat (5/11/2021) akibat polusi udara yang parah, jarak pandang di beberapa wilayah anjlok hingga menjadi kurang dari 200 meter. (Sumber: Straits Times via AFP)

Kabut asap kemungkinan akan bertahan hingga setidaknya Sabtu malam, menurut pejabat Beijing.

China mengatakan awal pekan ini, mereka menggenjot produksi batu bara harian lebih dari satu juta ton untuk mengurangi kekurangan energi yang memaksa pabrik tutup dalam beberapa bulan terakhir.

Industrialisasi yang cepat membuat China tidak asing dengan polusi udara, meskipun episode kabut asap yang parah menjadi lebih jarang dalam beberapa tahun terakhir karena pihak berwenang semakin memprioritaskan perlindungan lingkungan.

Beijing berjanji membawa emisi karbon dioksida yang memanaskan planet ke puncaknya pada tahun 2030 dan menguranginya menjadi nol emisi pada tahun 2060.

China menghasilkan sekitar 60 persen energinya dari pembakaran batu bara.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU