> >

Terpidana Mati Jepang Gugat Sistem Eksekusi yang Dianggap Tak Manusiawi, Kenapa?

Kompas dunia | 5 November 2021, 15:29 WIB
Ilustrasi hukuman mati. (Sumber: shutterstock via Kompas.com)

TOKYO, KOMPAS.TV - Dua terpidana mati Jepang menggugat sistem eksekusi mati yang dianggap sebagai cara yang tak manusiawi.

Di Jepang, terpidana mati diberitahu akan dieksekusi hanya beberapa jam sebelum dilaksanakan.

Pengacara kedua terpidana mati itu berargumen bahwa waktu pemberitahuan yang singkat sebagai tindakan yang sangat tak manusiawi.

Mereka mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Kota Osaka, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Keluarga Palestina Serahkan Uang Titipan Tentara Turki di Perang Dunia I, Disimpan 100 Tahun

Mereka mengungkapkan pemberitahuan singkat eksekusi tidak memberi mereka waktu untuk mengajukan keberatan.

“Para terpidana mati hidup dalam ketakutan setiap pagi, dan berpikir hari itu menjadi saat terakhir mereka,” tutur pengacara kedua terpidana mati, Yutaka Ueda dikutip dari BBC.

Menurutnya, pemerintah pusat memberlakukan sistem itu untuk menjaga para napi dari penderitaan sebelum eksekusi mereka, tapi tak ada penjelasan lebih lanjut.

“Di luar negeri, para napi diberikan waktu untuk merenungkan akhir hayat mereka dan mempersiapkan mental,” katanya.

Baca Juga: Duterte Berpikir Ikut Pemilihan Senator Filipina 2022, Pendukungnya: Ia Dijadikan Badut Politik

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU