Taliban Waspadai Adanya Penyusup, Diyakini Berusaha Menjelekkan Mereka
Kompas dunia | 5 November 2021, 11:29 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Taliban Haibatullah Akhunzada mengingatkan kelompoknya untuk mewaspadai adanya penyusup yang bekerja melawan keinginan pemerintah.
Peringatan Akhunzada itu menyusul adanya beberapa laporan kekerasan yang dilakukan anggota Taliban.
Menurutnya, hal itu dilakukan para penyusup untuk membuat nama Taliban buruk.
Peringatan yang dikeluarkan Akhunzada tersebut diteruskan melalui media sosial Taliban, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga: Komandan Senior Taliban Terbunuh dalam Serangan ke Rumah Sakit Afghanistan
“Para tetua di kelompok mereka harus mulai melihat ke dalam jabatan dan melihat jika ada entitas tidak dikenal yang bekerja melawan kehendak pemerintah, yang harus diberantas sesegera mungkin,” tuturnya dikutip France 24.
“Apa pun yang terjadi, para petinggi akan bertanggung jawab untuk konsekuensi atas aksinya di dunia ini dan di dunia setelahnya,” lanjutnya.
Sejak merebut kembali Afghanistan, pemimpin Taliban memperingatkan berulang kali adanya penipu dan penjahat bergabung dalam kelompok itu untuk merusak citra mereka.
Pada September lalu, Menteri Pertahanan Mullah Mohammad Yaqoob mengungkapkan kekhawatirannya mengenai hal itu.
“Ada beberapa orang yang jahat dan korup yang ingin bergabung dengan kami. Untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri atau mencemarkan nama baik kami dan membuat kami terlihat buruk,” ujarnya dilansir dari Al-Jazeera.
Baca Juga: PBB: Tahun 2030 Separuh Populasi Dunia Akan Terkena Banjir, Badai dan Tsunami
Selain itu, terjadi sejumlah pembunuhan terhadap anggota Taliban yang diklaim oleh ISIS.
Taliban sebelumnya mengungkapkan amnesti ke seluruh negara dan berjanji membiarkan media swasta untuk bekerja dengan bebas dan independen.
Namun, ada sejumlah laporan bahwa anggota Taliban melakukan kekerasan kepada jurnalis.
Selain itu ada laporan penyitaan properti oleh anggota Taliban di sejumlah provinsi.
Laporan tersebut membuat kantor Akhunzada mengeluarkan dekrit pada akhir September, melarang anggota Taliban memasuki rumah dan kantor di Kabul dan sekitarnya dengan dalih memeriksa kendaraan atau peralatan.
Baca Juga: Bill Gates Ingatkan Dunia Bersiap Hadapi Serangan Bioteroris, Minta WHO Bentuk Satgas
Menurut mereka, tak ada yang boleh mengambil kendaraan atau peralatan atas nama Pemerintah Afghanistan.
Meski begitu, ada sejumlah laporan anggota Taliban memaksa ratusan keluarga keluar dari rumah mereka di Daikondi.
Sedangkan pada pekan lalu, orang bersenjata yang mengaku Taliban menembak mati tiga tamu pernikahan hanya karena memainkan musik.
Namun, juru bicara Taliban menegaskan para penembak itu tidak beraksi karena perintah, dan berjanji akan menghukum mereka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : France 24/Al-Jazeera