Sabah Fakhri, Penyanyi Legendaris Dunia Arab, Meninggal di Usia 88 Tahun
Kompas dunia | 3 November 2021, 06:37 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV — Salah satu penyanyi paling terkenal di dunia Arab, Sabah Fakhri, yang menghibur generasi demi generasi dengan lagu-lagu tradisional dan melestarikan bentuk musik Arab yang hampir punah, telah meninggal, kata pemerintah Suriah, Selasa, (02/11/2021) seperti dilansir Associated Press. Fakhri wafat di usia 88 tahun.
Terlahir sebagai Sabah Abu Qaws di kota Aleppo, Suriah pada tahun 1933, Fakhri mendapatkan nama panggungnya saat remaja ketika ia mulai tampil di depan publik.
Fakhri segera menjadi terkenal dan menjadi salah satu penyanyi tenor legendaris dunia Arab dan salah satu penghibur yang sangat karismatik.
Fakhri adalah penyanyi Tarab kelas dunia, sebuah bentuk musik Arab yang dikaitkan dengan pembangkitan emosi yang dapat bertahan selama berjam-jam.
Di atas panggung, Fakhri akan melibatkan penonton dan bergoyang mengikuti musik hampir dalam keadaan trance, mengubah lirik lagu-lagunya, seringkali dalam bahasa Arab klasik, menjadi refrein yang dapat dengan mudah dinyanyikan kembali bersamanya.
Dia pernah tampil selama 10 jam berturut-turut pada tahun 1968, di sebuah konser di Caracas, Venezuela, tanpa istirahat, mencatatkan diri di di Guinness World Records.
Sepanjang karirnya, Fakhri melestarikan dan mempopulerkan bentuk-bentuk nyanyian dan musik tradisional Arab, termasuk Quddud Halabiya, yang berasal dari kota kelahirannya Aleppo.
Baca Juga: Suara Klakson Kendaraan di India akan Diganti Suara Alat Musik, Kata Menteri Transportasi
Suara Fakhri begitu kuat dan berbeda, dia pernah mengatakan kepada pewawancaranya bahwa keluarganya mengenalinya ketika dia masih bayi.
“Saya mulai bernyanyi ketika saya lahir,” dia pernah mengatakan kepada seorang pewawancara untuk TV Mesir CBC. Seorang anggota keluarga biasa mencubitnya untuk mendengarnya menangis karena “dia menyukai suara tangisan saya”.
Dia menghafal Quran ketika muda dan mulai mengaji di masjid, jalan yang lazim ditempuh sejumlah musisi dan penyanyi di dunia Arab. Karena suaranya yang merdu, Fakhri sempat bekerja sebagai muazin, orang yang mengumandangkan adzan, di sebuah masjid di Aleppo.
“Al-Quran adalah sekolah yang hebat untuk kinerja dan pengucapan yang baik dan jelas,” katanya dalam wawancara yang ditayangkan pada tahun 2014.
Fakhri belajar musik dan menyanyi di Aleppo dan Damaskus, ibu kota Suriah. Dia mendapatkan berbagai penghargaan di dunia Arab dan menjadi kepala Sindikat Artis Suriah.
Fakhri meninggalkan empat putra, termasuk Anas, seorang penyanyi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press