Menlu AS Jumpa Menlu China di KTT G20 Bahas Taiwan, Larang Beijing Bertindak Unilateral
Kompas dunia | 31 Oktober 2021, 18:07 WIBChina mengklaim Taiwan yang merupakan sekutu AS sebagai miliknya, dan bersumpah akan merebutnya kembali suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu.
Awal bulan ini, Washington memastikan sejumlah kecil tentara AS berada di pulau itu untuk membantu pelatihan.
Pada Selasa (26/10/2021), Blinken menyerukan agar Taiwan diizinkan terlibat lebih dalam di badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meskipun Beijing bersikeras Taiwan tidak punya tempat di panggung diplomatik dunia.
Biden juga menegur Beijing atas rentetan tindakan dan ucapan yang memprovokasi tentang Taiwan.
Baca Juga: China Murka Ada Pasukan AS di Taiwan: Kemerdekaan Taiwan Jalan Buntu
Pada bulan ini, dia mengatakan AS siap membela Taiwan bila ada invasi China. Gedung Putih belakangan dengan cepat menarik kembali komentar itu di tengah peringatan dari Beijing, untuk melanjutkan strategi ambiguitas strategis, apakah akan campur tangan secara militer jika China menyerang.
Pada Jumat (29/10/2021), perwakilan tetap China untuk PBB Zhang Jun mengatakan hanya ada satu China di dunia dalam sambutannya kepada media.
Zhang menambahkan, pemerintah Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintah yang sah yang mewakili seluruh China, dan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah negara tersebut.
Sebanyak 180 negara, termasuk AS, menjalin hubungan diplomatik dengan China atas dasar komitmen terhadap prinsip satu China, kata Zhang.
Prinsip satu-China adalah konsensus komunitas internasional dan norma hubungan internasional yang diakui secara luas, yang tidak memungkinkan adanya tantangan atau distorsi, kata Zhang.
Dia juga menunjukkan PBB adalah organisasi antar-pemerintah yang terdiri dari negara-negara berdaulat, dan Resolusi Majelis Umum PBB 2758 telah memecahkan sekali dan untuk semua masalah keterwakilan China di PBB dalam hal politik, hukum dan prosedural.
Oleh karena itu, Taiwan tidak memenuhi syarat untuk bergabung dengan PBB, katanya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times