Australia Sepakati Soal Kerja Sama Bidang Ekonomi Hijau dan Transisi Energi di Indonesia
Kompas dunia | 31 Oktober 2021, 12:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah menyepakati bersama soal kerja sama di bidang ekonomi hijau dan transisi energi.
Pertemuan bilateral tersebut dilakukan Presiden Jokowi disela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021. Lebih lanjut, Retno Marsudi menerangkan bahwa Australia dalam hal ini sepakat untuk mendukung infrastruktur dalam rangka mempercepat transisi energi rendah emisi di Indonesia.
"Dalam joint statement tersebut kedua negara sepakat untuk mengatasi perubahan iklim melalui kerja sama untuk mengembangkan, mendanai, dan berbagi teknologi rendah kalori dan mendukung infrastruktur yang mempercepat transisi energi rendah emisi dan disaat yang sama memperkuat ketahanan energi," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Minggu (31/10/2021).
"Jadi intinya adalah keseimbangan antara ekonomi hijau dan kesempatan untuk pembangunan ekonomi."
Selain itu, pemimpin dua negara juga sepakat untuk melakukan kerja sama terkait vaksinasi Covid-19 dan pengakuan sertifikasi vaksin.
Kemudian, ada pula kolaborasi sektor ekonomi digital sebagai sektor potensial untuk menghidupkan kembali ekonomi Indonesia dan Australia pasca-pandemi.
Baca Juga: WHO Desak Negara Kaya G-20 Sediakan 23,4 Miliar Dolar untuk Atasi Covid-19
"dan ini tentunya sejalan dengan program Indonesia Australia CEPA dan kedua pemimpin juga menyepakati Joint Statement on Cooperation on Green Economic and Energy Transition," papar Retno.
Indonesia- Australia CEPA atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement adalah bentuk kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia yang menawarkan peluang dua arah dalam perdagangan barang dan jasa, penanaman modal, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.
Selain membahas soal ekonomi hijau, pertemuan antara Indonesia dan Australia juga membicarakan rencana pembukaan perbatasan kedua negara.
Australia berencana membuka perbatasan internasional, menyusul tingkat vaksinasi penduduknya yang sudah mencapai 80 persen. Namun, pembukaan itu masih memprioritaskan warga Australia.
Jokowi tak hanya melakukan pertemuan bilateral dengan Australia, namun juga dengan Turki dan Prancis.
Saat bersama Turki, mereka membahas persiapan Presiden Erdogan yang akan berkunjung ke Jakarta dan pertemuan high level.
Kemudian dengan Prancis, mereka membicarakan peningkatan kerja sama di bidang pertahanan dan pertemuan Indo-Pasifik yang akan berlangsung di negara itu. Indonesia disebut akan diundang dalam pertemuan tersebut.
KTT G20 digelar di Roma, Italia pada 30-31 Oktober. Usai acara itu berakhir, Indonesia akan menerima presidensi dari Italia, yang dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Baca Juga: Indonesia dan Amerika Serikat Desak G-20 Bangun Sistem Pencegahan Pandemi Masa Depan
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV