Setelah Viral Pantai Bikini Pure Beach, Ada Upaya Legalkan Alkohol di Arab Saudi
Kompas dunia | 31 Oktober 2021, 10:00 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Usaha Arab Saudi untuk menarik wisatawan asing datang ke negaranya tidak main-main. Setelah viral pantai bikini bernama Pure Beach, kini mereka berupaya untuk melegalkan alkohol.
Bagaimana bisa Arab Saudi yang terkenal konservatif dan adanya larangan dalam agama terkait minuman keras justru berupaya melegalkan alkohol?
Serupa Pure Beach, di mana perempuan bebas berbikini dan pasangan bebas untuk menikmati waktu berdua di pantai, nantinya upaya legalisasi alkohol ini juga diperbolehkan bagi wisatawan maupun warga lokal. Tempatnya pun khusus, di kota baru bernama NEOM City.
Neom adalah Kawasan kota baru di Arab Saudi yang merentang berhadapan melintasi tiga negara di Semenanjung Arab, yakni Mesir, Yordania dan tentu saja Arab sendiri. Kota ini berada di depan tepat laut merah dan dekat dengan Terusan Suez.
Baca Juga: Di Pure Beach, Perempuan Arab Kini Aman Berbikini dengan Bayar 1,1 Juta Sekali Masuk
Nantinya, para ekspatriat maupun wisatawan di kota ini bisa dengan bebas beraktivitas dan menikmati alkohol tanpa ada larangan. Tapi, sekali lagi, hanya khusus di kota ini saja.
Selain daerah itu, apalagi di dua tanah suci Mekkah dan Medinah, larangan minuman beralkohol tetap berlaku dan jika ketahuan akan mendapatkan hukuman sesuai peraturan yang berlaku.
Joseph Bradley, CEO NEOM's Tech and Digital Holding Company, menyebut bahwa upaya ini sedang dilakukan, namun tampaknya akan sulit jika mengacu Undang-undang Arab.
Meski begitu, katanya, peraturan baru dari otoritas akan dapat memudahkan upaya legalisasi alkohol ini. Sebab, visi kota NEOM ini serupa dengan upaya Saudi membuka lebar-lebar negaranya bagi dunia luar sebagaiman tercantum dalam visi 2030 Arab Saudi yang dicanangkan Pangeran Salman.
Baca Juga: The Barking Lot, Kafe Khusus Anjing di Arab Saudi Kian Rame dan Buka Cabang di Riyadh
Sebuah visi diversifikasi ekonomi dari Pangeran Salman guna mengurangi ketergantungan mereka dengan minyak dan gas alam yang selama ini jadi devisa dan pendapatan utama negara. Wisata dan bisnis menjadi salah satu tujuan utama, seperti halnya upaya membangun kota NEOM ini.
"Kami ingin NEOM menjadi kota yang kompetitif. Kami ingin kelak jadi kota yang terbaik dan mereka (para wisatawan atau ekspat) di dunia datang ke NEOM dan bisa melakukan segalanya," katanya dikutip AFP, Jumat.
Kota NEOM sendiri dibangu otoritas Arab dengan biaya diprediksi mencapai 500 milyar dolar AS. Kota ini seluas 26.500 km persegi dan nantinya akan banyak didirikan tempat bisnis dan juga wisata yang tentu saja bebas alkohol maupun kegiatan lainnya laiknya kota-kota bisnis di dunia lainnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV