Mengapa KTT Perubahan Iklim PBB Disebut COP26? Ini Sejarahnya
Kompas dunia | 31 Oktober 2021, 06:10 WIBGLASGOW, KOMPAS.TV – Selagi konferensi tingkat tinggi (KTT) 20 negara ekonomi utama (G20) digelar di Roma, Italia, mulai Sabtu (30/10/2021), ada KTT lain yang akan dihelat.
Mulai Minggu (31/10/2021) hingga 12 November mendatang, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar KTT tentang perubahan iklim di Glasgow, Skotlandia, yang termasuk dalam wilayah Britania Raya.
KTT menyoal perubahan iklim ini disebut COP26.
Baca Juga: Di KTT Perubahan Iklim, Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Pemikiran
COP26 merupakan konferensi terbesar dan terpenting di dunia menyoal perubahan iklim.
Mengapa KTT tahun ini lalu disebut COP26? Simak alasannya berikut ini.
Pada 1992, PBB menggelar acara besar di Rio de Janeiro, Brasil yang disebut Earth Summit, atau KTT Bumi. KTT ini lalu mengadopsi Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCC).
Pertemuan itu menghasilkan perjanjian, yang negara-negara pesertanya sepakat untuk “menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer” untuk mencegah gangguan berbahaya dari aktivitas manusia pada sistem iklim.
Saat ini, perjanjian tersebut memiliki 197 penanda tangan.
Baca Juga: Para Pemimpin G20 Sengit Rundingkan Rancangan Pernyataan Bersama soal Perubahan Iklim
Sejak 1994, saat perjanjian itu mulai berlaku, setiap tahun PBB mempertemukan hampir setiap negara di bumi dalam KTT iklim global, yang disebut “COP”. COP sendiri merupakan singkatan dari Conference Of the Parties, atau Konferensi Para Pihak.
Itulah mengapa KTT Perubahan Iklim PBB ini lalu disebut sebagai COP.
Tahun ini seharusnya menjadi KTT Perubahan Iklim atau COP yang ke-27. Namun, COP tertinggal setahun karena penyelenggaraannya ditunda tahun lalu lantaran pandemi Covid-19.
Karenanya, ia lalu disebut sebagai COP26.
Baca Juga: UNFCCC: Gagalnya KTT COP26 Glasgow akan Antar Dunia ke Kekacauan dan Konflik akibat Perubahan Iklim
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : UN News