> >

Apple Pernah Ancam Hapus Facebook dan Instagram karena Jual Beli Pembantu di Timur Tengah

Kompas dunia | 28 Oktober 2021, 22:53 WIB
Ilustrasi aplikasi Facebook dan Instragram pada sebuah iPhone, produk Apple. (Sumber: AP Photo/Jenny Kane, File)

DUBAI, KOMPAS.TV – Apple pernah mengancam untuk menghapus Facebook dan Instagram dari aplikasinya lantaran dua platform itu disalahgunakan sebagai alat untuk memperdagangkan pembantu di Timur Tengah. Ini terjadi dua tahun lalu.

Kisah tentang ancaman Apple itu didapat dari pengungkapan pada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat pada Senin (25/10/2021). Pengungkapan ini diberikan pada Kongres oleh penasihat hukum mantan karyawan Facebook yang menjadi pelapor, Frances Haugen.

Melansir Associated Press, Selasa (26/10/2021), setelah berjanji secara terbuka akan bertindak, dalam dokumen internal yang didapat AP, Facebook mengklaim pihaknya tengah menindak aktivitas pelecehan terkonfirmasi yang diterima para pembantu Filipina. Para pembantu Filipina ini mengeluh di platform media sosial itu bahwa mereka dilecehkan selagi bekerja di luar negeri.

Baca Juga: Bos Twitter Jack Dorsey Mengejek Ide Mark Zuckerberg Bikin Facebook Jadi Metaverse

“Dalam penyelidikan kami, para pekerja domestik kerap mengeluh pada perekrut mereka bahwa mereka dikunci di rumah majikan mereka, kelaparan, dipaksa memperpanjang kontrak tanpa batasan yang jelas, tak dibayar, dan berulang kali dijual ke majikan lain tanpa persetujuan mereka,” begitu bunyi dokumen Facebook.

“Sebagai respons, umumnya pihak perekrut menyarankan agar mereka bersikap lebih menyenangkan.”

Laporan itu juga menambahkan, “Kami juga menemukan lembaga perekrut yang melakukan lebih banyak kejahatan, seperti serangan fisik atau seksual, dan bukannya membantu para pekerja domestik itu.”

Baca Juga: Percobaan Mengejutkan Pegawai Facebook di India: Algoritma Tuntun Pengguna kepada Konten Menghasut

Dalam keterangannya, Facebook menyatakan menangani masalah itu dengan serius, kendati iklan yang mengekploitasi para pekerja asing di Timur Tengah masih terus menyebar.

Sepekan berlalu setelah ancaman itu, Facebook pun membagikan tindakan yang telah dilakukannya. Apple tampaknya mencabut ancamannya. Apple belum berkomentar soal ini. Namun, Facebook mengakui merespons ancaman itu dengan sangat serius pada saat itu.

“Menghapus aplikasi kami dari platform Apple akan menimbulkan konsekuensi yang berpotensi parah bagi bisnis, termasuk merampas akses jutaan pengguna,” kata analisis tersebut.

Namun, tampaknya penindakan Facebook hanya berdampak sedikit.

Baca Juga: Apple Hapus Aplikasi Alquran di China, Apa Sebabnya?

Bahkan hingga saat ini, jika pengguna mengetik pencarian dengan keyword “khadima” yang berarti pembantu dalam bahasa Arab, hasilnya masih mengejutkan.

Sejumlah akun yang memampang foto-foto warga Afrika dan Asia Selatan, lengkap dengan usia dan harga di samping foto mereka, masih berseliweran.  

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU