AS Dikabarkan Bakal Tunda Buka Konsulat Palestina, Gara-gara Israel Keberatan
Kompas dunia | 25 Oktober 2021, 12:33 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) dikabarkan bakal menunda pembukaan Konsulat Palestina di Yerusalem.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Israel Idan Roll, Minggu (24/10/2021).
Menurut Roll, AS mengerti keberatan Israel mengenai rencana tersebut.
Mereka kemungkinan akan mempertimbangkan tantangan yang dihadapi koalisi pemerintah saat ini.
Baca Juga: Pabrik Wine Kuno Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Irak, Juga Pahatan Raja Menyembah Dewa
“Mereka mengerti kompleksitas dan sensitivitas politik dari ini, dan rencana tersebut akan ditunda,” kata Roll dikutip dari Times of Israel.
Sebelumnya, Konsulat Palestina ditutup oleh mantan Presiden AS Donald Trumpa pada 2019.
Namun, di era Joe Biden, AS berencana untuk membuka kembali konsulat Palestina.
Israel sendiri menentang keras rencana AS tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid sempat memperingatkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengenai rencana itu.
Menurut Lapid rencana AS tersebut dapat berisiko menggulingkan pemerintah Israel, yang mencapai partai-partai sayap kanan yang mungkin tak setuju dengannya.
Mereka berpendapat bahwa pembukaan kembali Konsulat AS di Yerusalem yang tidak melayani Israel akan menyebabkan negara lain melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Iran Kecam Negara Arab yang Normalisasi Hubungan dengan Israel, Sebut sebagai Dosa
Hal itu dianggap akan merusak kedaulatan Israel atas kota tersebut.
“Saya tak tahu bagaimana mempertahankan koalisi ini, jika Anda membuka kembali konsulat,” kata Lapid kepada Blinken pada pertemuan keduanya, dua pekan lalu.
Pejabat AS sendiri menegaskan pembukaan kembali konsulat itu untuk menganulir status quo yang dibuat Trump, dan menjadi bagian dari janji Biden memperbarui hubungan dengan Palestina, yang memburuk di era Trump.
Selain itu, mereka menegaskan sudah banyak negara yang membuka konsulat di Yerusalem untuk membantu Palestina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Times of Israel