Waduh, Media Sosial Baru Trump Sudah Diretas, Padahal Baru Beberapa Jam Diumumkan
Kompas dunia | 23 Oktober 2021, 15:43 WIBCALIFORNIA, KOMPAS.TV - Media sosial baru milik mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah diretas.
Padahal baru beberapa jam Trump mengumumkan dirinya akan meluncurkan platform media sosial baru.
Para peretas tersebut dikabarkan memiliki akses untuk memasuki versi pribadi dari media sosial Trump.
Dikutip dari USA Today, mereka juga memposting gambar babi yang sedang buang air, sumpah serapah, serta banyak hal lainnya.
Baca Juga: Terjebak Kemacetan, Pria Ini Hubungi Polisi karena Kebelet Buang Air Kecil
Peretas tersebut diketahui memiliki afiliasi dengan gerakan hacker, Anonymous.
Ia mengatakan kepada The New York Times bahwa peretasan kepada media sosial Trump merupakan bagian dari usaha mereka memerangi kebencian secara online.
Menggunakan akun palsu “donaldjtrump”, peretas itu memasang sejumlah foto babi di media sosial tersebut.
Selain itu, mereka juga menuliskan hinaan dan sumpah serapah terhadap CEO Twitter Jack Dorsey, dan membuat sejumlah akun palsu dari bekas penasihat Trump, Steve Bannon.
Mereka bahkan membuat meme dari akun palsu Trump, akun palsu mantan Wakil Presiden Mike Pence, dan beberapa tokoh lainnya.
“Kami sangat senang bisa mengejeknya hingga setinggi surga,” ujar Aubrey Cottle, peretas yang terafiliasi dengan Anonymous.
Cottle mengatakan bahwa kelompok itu bergerak setelah aplikasi Trump, Truth Social, mulai membuka pesanan di App Store Apple, awal pekan ini.
Pengguna dapat bergabung dengan mendaftar untuk mendapatkannya saat dirilis.
Para peretas mengklaim potongan-potongan ini memberikan informasi yang cukup untuk mengakses ke versi platform.
Para peretas mampu mengakses Truth Social, setelah media sosial itu mengumumkan keberadaannya pada Rabu (20/10/2021).
Baca Juga: Trump Balas Sakit Hatinya dengan Twitter, Akan Segera Luncurkan Jaringan Media Sosial Baru
Aplikasi tersebut kemudian dilaporkan melarang akun baru dan ditarik secara offline.
Trump memutuskan untuk membuat media sosial Truth Social, sebagai reaksi atas penangguhan akun miliknya oleh Twitter.
Twitter menangguhkan akun Trump setelah ia dituduh memprovokasi pendukungnya untuk melakukan serangan ke Gedung Capitol.
Selain Twitter, Facebook dan sejumlah media sosial lainnya ikut melakukan hal yang sama.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : USA Today