ICRC Ingatkan, Kerja Lembaga Bantuan Belum Cukup untuk Halau Krisis Kemanusiaan Afghanistan
Kompas dunia | 23 Oktober 2021, 03:35 WIBDUBAI, KOMPAS.TV - Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mendesak masyarakat internasional untuk terlibat dengan penguasa baru Taliban Afghanistan, dengan mengatakan kelompok bantuan dan pekerja kemanusiaan sendiri tidak akan dapat mencegah krisis kemanusiaan.
Afghanistan terjerumus ke dalam krisis dengan penghentian tiba-tiba miliaran dolar bantuan asing menyusul runtuhnya pemerintah yang didukung Barat dan kembalinya kekuasaan oleh Taliban pada pertengahan Agustus lalu.
ICRC meningkatkan upaya mereka di negara itu sementara organisasi lain juga meningkatkan upaya mereka, kata Direktur Jenderal Komite Palang Merah Internasional Robert Mardini, seperti dilansir Arab News, Sabtu (23/10/2021).
Namun Mardini mengatakan, dukungan dari komunitas internasional, yang sejauh ini mengambil pendekatan hati-hati dalam terlibat dengan Taliban, sangat penting untuk menyediakan layanan dasar.
“Organisasi kemanusiaan yang bergabung hanya dapat melakukan sebagian hal. Mereka bisa memberikan solusi sementara.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan telah menyiapkan dana untuk memberikan uang tunai langsung ke Afghanistan, yang menurut Mardini akan menyelesaikan masalah selama tiga bulan.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Puji Keputusan Biden Tarik Pasukan dari Afghanistan
“Afghanistan adalah krisis gabungan yang semakin memburuk dari hari ke hari,” kata Mardini, mengutip konflik puluhan tahun yang diperparah oleh efek perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Mardini mengatakan 30 persen dari 39 juta warga Afghanistan kekurangan gizi parah dan 18 juta orang di negara itu membutuhkan bantuan atau perlindungan kemanusiaan.
Taliban mengusir banyak kelompok bantuan asing ketika terakhir berkuasa dari 1996-2001 tetapi kali ini mengatakan menyambut baik donor asing dan akan melindungi hak-hak staf mereka.
Namun kelompok Islam garis keras, yang menghadapi kritik karena gagal melindungi hak-hak, termasuk akses ke pendidikan untuk anak perempuan, juga mengatakan bantuan tidak boleh dikaitkan dengan kondisi.
“Tidak ada organisasi kemanusiaan yang dapat mengompensasi atau menggantikan perekonomian suatu negara,” kata Mardini.
Baca Juga: Taliban Dituduh Penggal Kepala Bintang Voli Perempuan Afghanistan
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Arab News